Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Media AS Sebut Alasan KKB Papua Serang Markas TNI di Nduga karena Balas Dendam

Media AS juga memberitakan tentang KKB Papua yang menyerang markas TNI di Nduga.
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disebut-sebut disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, duduk di antara para pejuang separatis di wilayah Papua Indonesia, 6 Maret 2023. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) )/Handout melalui REUTERS/File Foto
Seorang pria yang diidentifikasi sebagai Philip Mehrtens, pilot Selandia Baru yang disebut-sebut disandera oleh kelompok pro-kemerdekaan, duduk di antara para pejuang separatis di wilayah Papua Indonesia, 6 Maret 2023. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) )/Handout melalui REUTERS/File Foto

Bisnis.com, SOLO - Media AS, Washington Post, juga memberitakan tentang KKB Papua yang menyerang markas TNI di Nduga.

TNI telah membenarkan kabar tentang penyerangan teroris kriminal bersenjata (KKB) Papua di Nduga, Papua Pegunungan, terhadap pasukan Satgas Yonif R 321/GT.

Kapendam-17/Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman mengatakan, serangan tersebut terjadi persinya di Pos Mugi-Mam pada Sabtu (15/4/2023) sore waktu setempat.

Ternyata kabar ini telah sampai di sejumlah media internasional. Media asal India, Thailand, Taiwan hingga AS turut memberitakan serangan yang dilakukan oleh Pemberontak separatis di wilayah Papua Indonesia (KKB) ini.

Selain memberitakan konfirmasi dari TNI tentang jumlah korban yang hilang dan gugur, Washinton Post juga menyoroti komentar dari juru bicara KKB, Sebby Sambom.

Dalam lapornnya, Washington Post menyebut jika serangan yang dilakukan KKB ke markas TNI adalah tindakan balas dendam.

KKB balas dendam atas pembunuhan dua anggotanya dalam baku tembak dengan pasukan keamanan Indonesia bulan lalu.

"Juru bicara pemberontak Sebby Sambom mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejuang kelompok itu melakukan serangan itu sebagai balas dendam atas pembunuhan dua pemberontak dalam baku tembak dengan pasukan keamanan Indonesia bulan lalu. Dia mengatakan sedikitnya sembilan anggota pasukan elit tentara Indonesia tewas dalam serangan hari Sabtu," bunyi keterangan berita tersebut.

Selain itu, Sambom juga mendesak pemerintah Indonesia untuk menghentikan operasi militernya di Papua.

Dia juga mengatakan kelompoknya telah menawarkan untuk bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia dan Selandia Baru untuk pilot yang mereka sandera, tetapi mengatakan mereka belum menerima tanggapan.
 
“Pemerintah Indonesia harus menghentikan operasi keamanannya di Papua dan bersedia bernegosiasi dengan para pemimpin kami di bawah mediasi pihak ketiga yang netral dari badan PBB,” kata Sambom dilansir dari Washinton Post.

Di sisi lain, TNI sendiri belum memberikan informasi tentang jumlah korban dan alasan serangan yang dilakukan oleh KKB Papua tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper