Demokrat Merasa Diadu
Di sisi lain, Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron merasa pihaknya sengaja diadu domba dengan Anas Urbaningrum, padahal kedua pihak dirasa tak punya masalah.
Dia mengatakan, pihak yang coba mengadu domba adalah pecahan Demokrat kubu Moeldoko dan simpatisan Anas di Partai Kebangkitan Nusantara (PKN). Padahal, menurutnya, Anas tak ingin bermusuhan dengan Demokrat.
"Mas Anas ini tidak menyampaikan apapun, dan tentu kalau melihat situasinya ini hanya diadu domba saja, apakah itu oleh kubu PKN maupun kubu Moeldoko," ungkap Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2023).
Dia merasa kasihan pada Anas, sebab kasus masa lalunya kembali diungkit-ungkit, padahal dirinya baru saja bebas. Oleh sebab itu, dia meminta kubu Moeldoko dan PKN berhenti mengadu domba Anas dengan Demokrat.
"Kasihan juga Mas Anas sebetulnya. Kasihannya kenapa? Pada akhirnya banyak orang mengungkap kembali masa lalunya, mengangkat kembali persoalan kasusnya. Kasihan, sehingga berhentilah kubu Moeldoko dan PKN untuk terus mengadu domba keberadaan Anas terdahap Partai Demokrat. Tidak ada masalah," jelasnya.
Menurut Herman, saat memberi pernyataan setelah bebas dari bui, Anas lebih suka politik persahabatan bukan politik permusuhan. Oleh sebab itu, dia merasa Anas masih ingin menikmati kebebasan terlebih dahulu.
Baca Juga
"Seharusnya [Anas] menikmati kebebasan, menikmati masa di luar tahanan, menyelesaikan berbagai perjalanan kasusnya dan tinggal hidup lebih tenang, dan kali mau berpolitik, ya saya kira saya setuju dengan statement-nya untuk berpolitik yang tidak bermusuhan," ujar Herman.