Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat Jepang dan China Bahas Maritim saat Beijing Simulasi Serangan ke Taiwan

Pejabat senior pemerintah Jepang dan China bertemu untuk membahas masalah maritim di perairan yang disengketakan di Laut China Timur.
Pelanggan bersantap di dekat layar raksasa yang menyiarkan cuplikan berita tentang sebuah pesawat yang lepas landas dari kapal induk China Shandong saat mengambil bagian dalam patroli kesiapan tempur dan latihan Joint Sword di sekitar Taiwan yang dilakukan oleh Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), di sebuah restoran di Beijing, China 10 April 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Pelanggan bersantap di dekat layar raksasa yang menyiarkan cuplikan berita tentang sebuah pesawat yang lepas landas dari kapal induk China Shandong saat mengambil bagian dalam patroli kesiapan tempur dan latihan Joint Sword di sekitar Taiwan yang dilakukan oleh Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), di sebuah restoran di Beijing, China 10 April 2023. REUTERS/Tingshu Wang

Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat senior pemerintah Jepang dan China bertemu untuk membahas masalah maritim di perairan yang disengketakan di Laut China Timur pada Senin (10/4/2023).

Pertemuan kedua pejabat senior tersebut dilakukan saat Beijing melakukan latihan militer perang di sekitar Taiwan, dengan pesawat tempur dan kapal perang China melakukan simulasi serangan terhadap pulau itu, seperti dilansir dari CNA, pada Senin (10/4/2023).

Latihan militer China tersebut sebagai tanggapan setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi Amerika Serikat (AS) dan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy.

Ketua delegasi China menjelang pertemuan mengatakan bahwa dia mencari kerja sama di bidang maritim dengan Jepang, dan berharap pembicaraan yang mendalam.

Seorang juru bicara pemerintah Jepang mengatakan bahwa negaranya telah mengikuti latihan militer China di sekitar Taiwan secara konsisten.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan bahwa perdamaian dan stabilitas penting bukan hanya untuk Jepang, tetapi juga untuk dunia internasional.

“Pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan tidak hanya penting untuk keamanan Jepang, tetapi juga untuk stabilitas masyarakat internasional secara keseluruhan,” katanya.

Beijing yang menganggap Taiwan sebagai bagian dari China, mengatakan pertemuan antara pejabat senior AS dan Taiwan itu sebagai campur tangan dalam urusan dalam negerinya.

Direktur Jenderal Urusan Perbatasan dan Kelautan di Kementerian Luar Negeri China itu adalah Hong Liang, sementara pihak Jepang Direktur Jenderal Urusan Asia dan Oseania Takehiro Funakoshi.

Pada pertemuan terakhir November lalu, Hong mengkritik Tokyo karena mengomentari aktivitas China di Selat Taiwan yang memisahkan pulau itu dari daratan.

Dia juga meminta Jepang untuk menarik kembali kapalnya dari laut di sekitar pulau-pulau di Laut China Timur yang diklaim oleh kedua negara.

Kapal penjaga pantai kedua negara secara teratur saling berhadapan di perairan sekitar pulau-pulau yang dikuasai Jepang, yang dikenal di Jepang sebagai Senkaku dan di China sebagai Diaoyu.

Sementara itu, AS tidak memiliki posisi mengenai kedaulatan wilayah tersebut dan mengatakan akan menganggap setiap upaya China untuk merebut pulau-pulau itu sebagai serangan terhadap sekutunya.

China dan Jepang membuat hotline militer untuk membantu meredakan insiden udara dan laut di perairan yang diperebutkan pada bulan lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper