Bisnis.com, JAKARTA - Temuan terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan PDI Perjuangan (PDIP) masih jadi partai politik (parpol) dengan elektabilitas tertinggi meski menalami penurunan.
Akan tetapi, dilaporkan masih ada 30,7 persen masyarakat yang belum menentukan parpol mana yang akan dipilih.
Survei LSI ini menanyakan kepada responden, jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang, parpol atau calon legislatif dari parpol mana yang akan dipilih. Hasilnya, PDIP menjadi pilihan utama dengan 17,7 persen suara.
Lalu, menyusul masing-masing Gerindra dengan 12,8 persen suara, Golkar dengan 7,8 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 7,6 persen, Partai Demokrat dengan 5,4 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 4,4 persen, Partai NasDem dengan 4,1 persen.
Selanjutnya, ada Partai Perindo dengan 3,1 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 1,4 persen, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 1 persen. Sedangkan parpol lainnya hanya memperoleh kurang dari 2 persen suara.
Sementara itu, kebanyakan atau 30,7 persen responden belum menentukan pilihannya.
Baca Juga
Meski masih jadi jawara, Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menjelaskan tren suara PDIP dibandingkan survei-survei LSI sebelumnya menunjukkan adanya penurunan.
"PDIP pada Januari 2023 lalu di survei LSI masih 22 persen, turun menjadi sekitar 19 persen pada Februari, turun lagi menjadi 17,6 pada April," ungkap Djayadi saat memaparkan hasil survei secara daring, Minggu (9/3/2023).
Dia mengatakan, basis pendukung signifikan PDIP ada di DKI Jakarta, Jawa Tengah-DIY Yogyakarta, Bali-Nusa, dan Sulawesi.
Survei LSI ini diselenggarakan pada 31 Maret hingga 4 April 2023 dengan jumlah sampel 1229 yang tersebar di seluruh Indonesia. Sampel dipilih menggunakan teknik proses pembangkitab nomor telepon secara acak, validasiz dan screening, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Temuan Elektabilitas Parpol versi Survei LSI 31 Maret - 4 April 2023:
1. PDIP: 17,7 persen
2. Gerindra: 12,8 persen
3. Golkar: 7,8 persen
4. PKS: 7,6 persen
5. Demokrat: 5,4 persen
6. PKB: 4,4 persen
7. NasDem: 4,1 persen
8. Perindo: 3,1 persen
9. PPP: 1,4 persen
10. PSI: 1 persen
11. Partai Ummat: 0,9 persen
12. Partai Amanat Nasional (PAN): 0,7 persen
13. Hanura: 0,6 persen
14. Partai Buruh: 0,5 persen
15. Partai Garuda: 0,5 persen
16. Partai Bulan Bintang (PBB): 0,3 persen
17. Partai Gelora: 0,3 persen
18. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN): 0 persen.