Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gawat! Sergey Lavrov Sebut Rusia dan AS Berada dalam Fase Perang Panas

Menlu Rusia Sergey Lavrov mengatakan Rusia dan AS berada dalam fase perang panas.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/apumone.com
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/apumone.com

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia dan AS berada dalam fase perang panas karena Washington memberikan persenjataan ke Kyiv, Ukraina. 

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan itu dalam komentarnya di saluran televisi Rossiya-1 yang dirilis pada Rabu (5/4/2023). 

"Kami benar-benar dalam fase perang yang panas karena Nazi Ukraina sebagian besar berperang dengan senjata AS," katanya dalam komentar yang diunggah oleh jurnalis Pavel Zarubin ke Telegram. 

Lavrov mengatakan bahwa pemerintah AS setiap kali mengancam untuk memasok sistem yang memiliki jangkauan dan kematian yang lebih besar ke Ukraina, seperti dilansir dari TASS, Kamis (6/4/2023). 

Pada saat yang sama, menteri tersebut juga mengatakan dia percaya bahwa hubungan antara Moskow dan Washington tentu harus dijaga.

"Setidaknya, kami tidak kehilangan harapan bahwa pikiran orang Amerika akan membangun, dan mereka akan melanjutkan semacam dialog. Kita lihat saja, kita tidak perlu menunggu lama," lanjutnya.

Diplomat top Rusia itu menekankan bahwa Nazi Kyiv Ukraina sebagian besar bertempur dengan menggunakan senjata AS. 

Seperti diketahui, AS selama ini memasok senjata dan amunisi ke Kyiv Ukraina sebagai bantuan perang untuk melawan Rusia. 

Rusia telah meluncurkan serangan ke Ukraina lebih dari setahun, dengan mengorbankan banyak nyawa yang telah hilang di medan perang. 

Sementara itu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin atas kejahatan perang di Ukraina. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper