Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Telah Kehilangan 176.240 Tentara dan Ratusan Pesawat Tempur

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada Rabu (5/4/2023) daftar kerugian Rusia selama perang sejak Februari 2023 lalu.
Mayat seorang prajurit yang diklaim militer Ukraina sebagai prajurit tentara Rusia yang tewas dalam pertempuran, tergeletak di jalan di luar kota Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). REUTERS/Maksim Levin
Mayat seorang prajurit yang diklaim militer Ukraina sebagai prajurit tentara Rusia yang tewas dalam pertempuran, tergeletak di jalan di luar kota Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). REUTERS/Maksim Levin

Bisnis.com, JAKARTA - Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan pada Rabu (5/4/2023) daftar kerugian Rusia selama perang sejak Februari 2023 lalu.

Laporan yang dikutip Kyiv  Independent itu menyebutkan Rusia telah kehilangan 176.240 tentara di Ukraina sejak awal invasi skala penuh pada 24 Februari 2022 lalu.

Jumlah ini termasuk 550 korban yang diderita pasukan Rusia selama beberapa hari terakhir.

Menurut laporan itu, Rusia juga kehilangan 3.629 tank, 7.005 kendaraan tempur lapis baja, 5.573 kendaraan dan tangki bahan bakar, 2.707 sistem artileri, 532 sistem peluncuran roket ganda, 280 sistem pertahanan udara, 306 pesawat tempur, 291 helikopter, 2.283 drone, dan 18 kapal.

Daftar Kerugian Rusia Selama Perang Melawan Ukraina

Untuk mengetahui lebih detail mengenai kerugian Rusia selama perawang melawan Ukraina sejak Februari 2022 lalu, berikut detailnya.

Tentara Rusia: 176.240

Tank: 3.629

Kendaraan tempur lapis baja: 7.005

Kendaraan dan tangki bahan bakar:  5.573

Sistem artileri:  2.707

Sistem peluncur roket ganda: 532

Sistem pertahan udara: 280

Pesawat tempur: 306

Helikopter: 291

Drone:  2.283

Kapal: 18

Seperti diketahu, alasan  perang Rusia-Ukraina antara lain karena kedekatan Ukraina dengan Blok Barat, keinginan Ukraina bergabung dengan NATO, dan perbedaan interpretasi antara Rusia-Ukraina soal perjanjian Minsk.

Akibat perseteruan itu, pasukan Rusia dikerahkan untuk menginvansi secara besar-besaran wilayah Ukraina pada Februari 2022 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper