Bisnis.com, JAKARTA - Serangan Rusia di Oblast Donetsk menewaskan enam warga sipil dan melukai tujuh lainnya pada Selasa (4/4/2023).
Menurut laporan Kantor Kejaksaan Agung Ukraina, penembakan Rusia menewaskan seorang manajer tambang dan seorang perawat di Toretsk, seorang pramuniaga di Krasnohorivka, dan tiga pria di desa Lastochkyne.
Selain itu, tujuh warga sipil terluka selama penembakan di Bakhmut, Hirnyk, dan desa Ocheretyne.
Militer Rusia menggunakan misil, artileri, dan peluncur roket berganda Grad untuk menyerang permukiman di Oblast Donetsk.
Lebih lanjut Kantor Kejaksaan Agung melaporkan, pasukan Rusia menargetkan daerah pemukiman, merusak gedung apartemen, gedung administrasi, rumah, dan bangunan luar rusak.
Oblast Donetsk adalah tempat pertempuran paling sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina, karena Rusia berupaya menduduki seluruh Donbas, yang terdiri dari oblast Donetsk dan Luhansk.
Selain itu di hari yang sama, Komando Operasi Utara Ukraina melaporkan pasukan Rusia melakukan serangan udara di desa Pecheniuhy di Oblast Chernihiv.
Militer Rusia menjatuhkan dua bom di Pecheniuhy menggunakan jet tempur Su-35.
Kantor Berita Suspilne kemudian melaporkan, mengutip penduduk desa, bahwa serangan Rusia telah merusak dua rumah dan melukai satu orang.
Menurut direktur rumah sakit setempat, yang dikutip oleh Suspilne, korban mengalami "luka sedang".
Wilayah perbatasan Ukraina utara dan timur, seperti Oblast Chernihiv, menghadapi ancaman serangan terus-menerus karena kedekatannya dengan Rusia.
.