Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Akui Belum Terima Laporan Penolakan World Beach Games di Bali

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster memastikan siap untuk membatalkan World Beach Games 2023 pada Agustus mendatang.
Presiden Joko Widodo /ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto/sgd/foc.
Presiden Joko Widodo /ANTARA FOTO/Setpres/Agus Suparto/sgd/foc.

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku belum mendapatkan laporan terkait respon yang diambil kepala daerah terkait dengan penolakan pergelaran Association of National Olympic Committees (ANOC) World Beach Games 2023 lantaran hadirnya kontingan Israel di dalamnya.

“Saya belum dapat laporan ya, saya belum dapat laporan,” ujarnya kepada wartawan di Kawasan Daulat Pangan Serikat Petani Indonesia di Desa Senori, Kecamatan Merakurak, Kamis (6/4/2023).

Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster memastikan siap untuk membatalkan pergelaran Association of National Olympic Committees (ANOC) World Beach Games 2023 pada Agustus mendatang sebagai bentuk penolakan kehadiran kontingen Israel.

Wayan menyatakan dirinya tetap bersandar kepada kontitusi yang masih berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, dirinya tetap menolak kedatangan kontingen Israel yang akan hadir di ANOC World Beach Games yang dijadwalkan berlangsung 5-12 Agustus 2023 di Bali.

Menurutnya, saat ini sikapnya berpatokan pada konstitusi dan juga Permenlu No 3 tahun 2019 tentang Panduan Umum Hubungan Luar Negeri Oleh Pemerintah Daerah yang melarang untuk mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan Israel sebagai satu entitas di Indonesia.

“Jadi saya tetap menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk di ANOC World Beach Games mendatang," tegasnya melalui rilisnya, Rabu (5/3/2023).

Sekadar informasi, konsistensi Wayan Koster untuk terus menolak Israel dan mencampuradukan antara olahraga dengan politik belum berubah. Sebelumnya, Gubernur Bali menolak Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 di Pulau Dewata dengan berbagai alasan.

Mulai dari takut trauma bom hingga membawa nama presiden pertama, Soekarno. Akibatnya, Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA) memutuskan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang seharusnya berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023.

Saat menolak Israel di Piala Dunia U-20, Koster menilai kehadiran Timnas Israel berpotensi mengancam keamanan di Bali. Karenanya, dia menolak kedatangan Israel ke Indonesia, khususnya ke Bali.

"Hal ini sangat berpotensi menjadi ancaman dan gangguan keamanan di Bali, baik ancaman bersifat terbuka dan tertutup. Saya tidak mentolerir potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini," imbuhnya.

Tak hanya itu, Koster juga menyebut kehadiran Israel akan menimbulkan pro dan kontra di Indonesia, khususnya terkait konflik dengan Palestina.

Koster mengangkat prinsip kemanusiaan sesuai amanat tokoh proklamasi Soekarno dalam menolak Timnas Israel. Menurutnya, hal itu tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan.

"Karena didasarkan pada hal yang prinsip terkait kemanusiaan, sejarah, dan tanggung jawab pergaulan antar-bangsa dan aspirasi masyarakat kepada FIFA," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (30/3/2023).

Penolakan terhadap Timnas Israel, lanjut Koster, juga sesuai dengan amanat UUD 1945 yang dipegang teguh oleh presiden pertama Soekarno.

"Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," pungkas Koster.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper