Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hadir dalam acara buka bersama dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan.
Kunjungan Airlangga memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan bekas Menteri Perindustrian tersebut bergabung dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).
Apalagi momen kedekatan Airlangga dan Surya Paloh bukan kali ini saja terungkap ke publik. Pada awal Februari lalu, Airlangga menerima kedatangan Surya Paloh ke kantor Golkar. Ada banyak yang dibicarakan salah satunya terkait Pemilu 2024.
Adapun Partai Golkar saat ini masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan PAN dan PPP. Namun demikian, KIB sampai sekarang belum secara tegas menentukan arah dukungan pada Pilpres 2024.
Menariknya, kendati sampai saat ini Airlangga belum menentukan arah dukungan, basis pemilih Golkar justru mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
Hal itu terungkap melalui hasil polling Indikator Politik terkait elektabilitas calon presiden (capres) yang kemungkinan akan berkontestasi dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga
Survei Indikator menunjukkan bahwa responden Partai Golkar yang mendukung Anies Baswedan mencapai 38,1 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dukungan mereka kepada Ganjar dan Prabowo. Ganjar dan Prabowo masing-masing memperoleh dukungan sebanyak 15,8 persen dan 18,3 persen.
Kendati demikian, Ganjar tetap memiliki peluang maju karena mayoritas responden PDI Perjuangan alias PDIP solid mendukungnya. Total responden PDIP yang menyatakan mendukung Ganjar sebanyak 61 persen. Sisanya sebanyak 13,5 persen mendukung Prabowo Subianto dan 8,7 persen responden PDIP mendukung Anies Baswedan.
Sementara itu responden Partai Gerindra, mayoritas dukungannya kepada Prabowo Subianto dengan persentase mencapai 53,6 persen. Ganjar Pranowo hanya memperoleh dukungan sebesar 9,6 persen dari responden Gerindra. Anies cukup mengejutkan karena mampu mengeruk suara dari responden Gerindra sebesar 24,4 persen.
Selain tiga partai tersebut, dukungan partai terhadap para kandidat bakal calon presiden itu beragam. Responden Partai Demokrat misalnya, hanya 23 persen yang mendukung Anies Baswedan. Pasalnya suara Demokrat masih terpecah kepada Ganjar sebanyak 16,6 persen dan Prabowo 16,1 persen.
Sementara itu, pemilih PKB mayoritas mendukung Prabowo Subianto dengan persentase 35,4 persen. Ganjar berada di urutan ke dua dengan angka 33,9 persen. Sedangkan Anies hanya memperoleh suara dari partai yang berbasis massa kaum Nahdliyin itu sebanyak 11,9 persen.
Menariknya responden Partai NasDem dan PKS mulai solid mendukung Anies Baswedan. Angkanya masing-masing sebanyak 53,7 persen dan 48,4 persen. Ganjar hanya memperoleh dukungan sebanyak 21,2 persen dari responden Nasdem. Sedangkan Prabowo 8,7 persen.
Prabowo juga hampir dipastikan ditinggal pemilih dari PKS karena hanya memperoleh dukungan sebanyak 22,9 persen. Responden PKS yang mendukung Ganjar sebanyak 13,1 persen.
Adapun secara umum responden yang memilih Ganjar berasal dari PDIP (61%), PKB (33,9%), Perindo (62,5%), PPP (38,1%) dan tidak menyebutkan afiliasi politiknya sebanyak (25%). Prabowo dari Partai Gerindra (53,6%) dan PKB (35,4%). Sedangkan Anies solid didukung KPP, pemilih Partai NasDem memilih Anies sebanyak 53,7%, Partai Demokrat 23%, PKS 48,4%, Golkar 38,1% dan PAN 61,4%.