Bisnis.com, SOLO - Memasuki bulan Ramada, umat muslim menjalani puasa wajib agar mendapat syafaat dari Allah SWT.
Umat muslim pun diminta untuk membaca niat puasa Ramadan sebelum berpuasa. Niat ini menjadi penting, agar puasa yang dilakukan sah dan diterima oleh Allah SWT,
Memperhatikan niat puasa juga harus diperhatikan karena segala amalan dilakukan tergantung niatnya.
Niat juga menentukan kualitas suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Dengan niat, perbuatan seseorang akan dinilai sebagai ibadah atau hanya kebiasaan belaka.
Melansir dari NU Online, niat dalam ibadah puasa menjadi hal yang penting. Akibat kelalaian dalam hal niat juga akan mengakibatkan banyak “kerugian” bagi pelakunya.
“Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari maka tak ada puasa baginya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasai, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Baca Juga
Untuk puasa wajib, termasuk puasa bulan Ramadhan, niat yang demikian itu harus dilakukan setiap malam karena puasa dalam tiap-tiap harinya adalah satu ibadah tersendiri (Nawawi al-Bantani, Kaasyifatus Sajaa [Jakarta: Darul Kutub Islamiyah, 2008],hal. 192).
Lantas kapan waktu yang tepat membaca niat puasa Ramadan?
Dalam madzhab Imam Syafi’i, niat puasa wajib harus dilakukan pada malam hari, yakni waktu setelah terbenamnya matahari (maghrib) sampai dengan sebelum terbitnya fajar shadiq (belum masuk waktu shalat subuh).
Dalam berpuasa Ramadan, kita dianjurkan melakukan niat berpuasa di malam hari dan bukan di saat kita memulai puasa dengan masuknya waktu Shubuh. Tidak sah puasa seseorang dengan niat pada saat fajar terbit, apalagi sesudahnya.
Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam kitab Hasyiyah Al Bujaramy ala Al Khatib sebagai berikut:
Artinya: “Disyaratkan dalam melaksanakan puasa fardhu Ramadhan atau lainnya seperti puasa qadha atau puasa nadzar untuk tabyit, yakni melakukan niat pada malam hari sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW: ‘Barang siapa tidak berniat puasa sebelum fajar (malam hari) maka dianggap tidak berpuasa.’ Oleh karena itu, niat berpuasa harus dilakukan setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits tersebut.” (lihat Syekh Sulaiman bin Muhammad bin ‘Umar al-Bujairimi al-Syafi’i, Hasyiyah Al Bujaromy ala Al Khotib, Juz 6, hal. 424).
Doa Niat Berpuasa Ramadan
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta‘ala
Artinya, “Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah ta’ala.”