Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengungkap dua sosok yang akan menjadi penentu konstelasi politik jelang Pemilu 2024, yakni: Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, seluruh politisi kini tengah menunggu calon presiden (capres) yang akan dipilih oleh Megawati sebelum akhirnya menentukan peta koalisi yang akan mereka pilih.
Sebab, jika Megawati sudah mengumumkan capres pilihannya, maka ada kemungkinan bahwa konstelasi politik yang telah terbentuk saat ini akan berubah.
“Kalau Bu Mega belum mengambil keputusan, ini sususan permainan bisa berubah. Contoh ya, apakah berani Koalisi Indonesia Bersatu mengajukan Ganjar Pranowo di saat Mega belum menetapkan Ganjar sebagai capres, menurut saya tidak,” ujarnya ditemui di FX Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2023).
Sementara, referensi Jokowi terkait capres akan sangat dipertimbangkan oleh parpol peserta Pemilu 2024.
Sebab, Jokowi yang telah berhasil memenangkan dua pilpres diprediksi masih akan menjadi vote getter paling potensial pada pemilu mendatang.
Baca Juga
“Referensi Pak Jokowi menjadi perhatian dan pertimbangan para ketum dalam menentukan capres mereka. Pak Jokowi itu gerak-geriknya, bahasa tubuhnya akan dibaca dan itu akan menentukan keputusan para ketua umum partai,” sambungnya.
Berdasarkan hasil survei Indo Barometer, PDIP berpeluang kembali menjuarai pemilihan legislatif tiga kali berturut-turut alias hattrick.
Qodari menjelaskan, jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2019, dukungan kepada partai berlogo banteng ini naik dari 19,3 persen menjadi 20,1 persen pada pemilu 2024.
"Mengenai konstelasi parpol, PDIP berpeluang besar untuk hattrick atau juara pemilu legislatif tiga kali karena suaranya konsisten di peringkat 1," ujarnya.