Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasukan Ukraina Siapkan Misi Lawan Rusia di Bakhmut

Pasukan Ukraina segera meluncurkan misi untuk melawannpasukan Rusia di Bakhmut.
Tentara Ukraina berjalan di tengah serangan pasukan Rusia di dekat garis depan Kota Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina 3 Maret 2023. REUTERS/Alex Babenko/Reuters
Tentara Ukraina berjalan di tengah serangan pasukan Rusia di dekat garis depan Kota Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina 3 Maret 2023. REUTERS/Alex Babenko/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin unit komando Ukraina menyebut bahwa pasukannya akan melancarkan misi melawan serangan Rusia untuk merebut kota di Timur Ukraina, Bakhmut. 

Melansir dari Channel News Asia, kepala komando itu mengatakan bahwa pasukan khususnya kini bertugas mempertahankan desa yang berada di sekitar 10 km Barat Laut Bakhmut, yakni Grygorovka. 

"Kami masih mempertahankan posisi di ketinggian dekat desa. Misi kami adalah menghentikan serangan musuh dan memberikan dukungan artileri untuk infanteri kami," kata kepala komando yang menolak untuk disebutkan namanya, Jumat (17/3/2023). 

Dengan mengenakan helm,  ransel kamuflase kecil, pasukan elit yang dipersenjatai dengan senapan serbu TAR-21 itu menyebar ke seluruh wilayah di Grygorovka. 

Hampir tidak ada keheningan yang berlangsung lebih dari 10 detik di wilayah yang berada di dekat Bakhmut. Artileri Ukraina dan dentuman keras dari penembakan Rusia kerap terdengar. 

"Situasinya sulit, tapi kami tetap bisa mengendalikannya," ujarnya.

Kepala komando itu membenarkan bahwa pihaknya telah mengalami kerugian. Sebab, Rusia memiliki keuntungan yang besar dalam hal artileri. 

Dirinya menyebut, tentara Moskow dan tentara bayaran swasta Wagner tengah berupaya untuk merebut Bogdanivka, dan Chasiv Yar, merupakan sebuah kota kecil yang berada di sebelah Barat Bakhmut. 

Pekan ini, amunisi fosfor putih ditembakkan ke Chasiv Yar oleh pasukan Rusia dan berhasil membakar tumbuh-tumbuhan di wilayah tak berpenghuni. 

Di kota lain, yakni Pryvillya, serangan terbesar yang dikirimkan oleh Rusia ialah drone. Seorang tentara menyebut bahwa artilerti lebih senyap dan aktivitasnya adalah pengoperasian drone. 

Max, seorang operator drone yang dijuluki "Aerobomber", duduk sendirian di truknya di pinggir jalan, memegang remote control, matanya terpaku pada layar.

Diketahui, pria berusia 40 tahun baru saja meluncurkan drone kecil berisi granat tangan ke arah hutan yang berada sekitar 6 km dari posisi Rusia. 

Max mengatakan bahwa drone tersebut berhasil mencapai hutan dan melayang sekitar 20 meter di atas tanah. Kendati demikian, ketika benda tersebut akan mendekati tujuannya, Max mulai kehilangan kendali sehingga drone menjatuhkan granat di titik yang tidak sesuai. 

"Rusia telah mengacak drone, memotong sinyal antara drone dan remot kontrol. Ketika drone kehilangan kendali, drone akan turun dan mereka langsung menembaknya," jelas Max. 

Kepala Unit Operator Drone di Ukraina Selatan Zyma menyebut bahwa Rusia memang telah mengembangkan pasukan perang elektroniknya sebelum invasi ke Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022. 

Dirinya mengatakan, Rusia menggunakan berbagai teknik untuk bisa meredam sinyal ke drone atau membuat sinyal palsu yang akan membuat drone terbang ke arah yang salah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper