Bisnis.com, JAKARTA - Kepala pasukan tentara bayaran Wagner Rusia Yevgeny Prigozhin memberi peringatan akan terjadinya kehancuran jika dipaksa mundur dari Bakhmut.
Dia menyatakan bahwa seluruh front pasukan juga akan runtuh, melalui sebuah video yang dipublikasikan pada akhir pekan lalu.
"Jika Wagner mundur dari Bakhmut sekarang, seluruh front akan runtuh, situasinya tidak akan manis untuk semua formasi militer yang melindungi kepentingan Rusia," katanya, seperti dilansir dari Reuters, Senin (6/3/2023).
Rekaman video itu dipublikasikan di saluran Telegram yang menyebarkan berita Prigozhin dan telah mengasosiasikan dirinya dengan kelompok Wagner, serta tidak dipublikasikan di saluran layanan pers yang biasa.
Prigozhin mengatakan bahwa unitnya secara praktis mengepung Bakhmut pada Jumat (3/3/2023).
Bakhmut telah menjadi tempat pertempuran yang terus meningkat dalam sepekan terakhir dengan pasukan Rusia menyerang dari hampir semua sisi.
Baca Juga
Sementara itu, dia mengeluh bahwa sebagian besar amunisi yang dijanjikan oleh Moskow untuk pasukannya pada bulan Februari belum dikirimkan, pada Minggu (5/3/2023).
"Untuk saat ini, kami mencoba mencari tahu alasannya, apakah ini hanya birokrasi biasa atau pengkhianatan," lanjutnya, di saluran Telegram layanan persnya yang biasa.
Kepala tentara bayaran Wagner itu secara teratur mengkritik kepala pertahanan dan jenderal top Rusia.
Dia menuduh Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan lainnya melakukan pengkhianatan, karena menahan pasokan amunisi untuk milisinya, pada bulan lalu.
Pada video berdurasi hampir 4 menit yang diterbitkan di saluran Telegram Wagner Orchestra, Prigozhin mengatakan pasukannya khawatir Moskow ingin menjadikan mereka sebagai kambing hitam jika Rusia kalah perang, pada Sabtu (4/3/2023).
"Jika kita mundur, maka kita akan tercatat dalam sejarah selamanya sebagai orang yang telah mengambil langkah utama untuk kalah perang, ini persis masalah kekurangan amunisi," tambahnya.