Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai isu wacana duet Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno untuk Pilpres 2024 hanya untuk mengganggu basis suara Prabowo Subianto.
Sebagai informasi, belakangan isu duet Anies-Sandi menguat. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan salah satu partai pengusung Anies untuk maju di calon presiden (capres) 2024 juga tak menyangkal kemungkinan duet itu.
“[Isu duet Anies-Sandi] boleh jadi merupakan salah satu bagian dari strategi untuk mengganggu basis dari pemilih Partai Gerindra dan Prabowo Subianto di Pemilu 2024,” ujar Bawono kepada Bisnis, Senin (6/3/2023).
Baik Anies maupun Prabowo pernah sama-sama berduet dengan Sandi di dua pemilu berbeda. Bawono menjelaskan, dari berbagai hasil survei, basis pemilih Anies dan Prabowo juga cenderung sama.
“Seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, serta beberapa provinsi di Sumatera dan Sulawesi,” ungkapnya.
Meski begitu, Bawono mengatakan bagaimanapun Sandi masih kader Partai Gerindra. Pada Agustus 2022, Gerindra sudah memutuskan Prabowo akan jadi capres tunggal partai untuk Pilpres 2024.
Baca Juga
Oleh sebab itu, jika nantinya Sandi memilih maju di Pilpres 2024 maka akan memperburuk citranya yang seakan tak setia kepada keputusan partai.
“Itu menunjukkan sebagai kader ia tidak setia dan taat terhadap keputusan partai tempat bernaung selama ini. Padahal Sandiaga Uno saat ini dapat menduduki kursi menteri pariwisata dan ekonomi kreatif juga atas dukungan Partai Gerindra,” tutup Bawono.