Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RS Indonesia di Turki Kebanjiran Pasien Jelang Misi Berakhir

Dubes RI Lalu Muhamad Iqbal menyatakan bahwa tim medis kedaruratan akan berakhir pada Selasa (27/2/2023).
Tim Perlindungan WNI KBRI Ankara dan Tim Charlie Basarnas bertolak menuju Provinsi Dyarbakir, sekitar 550 km dari Provinsi Hatay untuk mencari keberadaan 2 WNI yang tidak ada kabarnya sejak gempa mengguncang Turki pada 6 Februari 2023./Dok. KBRI Ankara
Tim Perlindungan WNI KBRI Ankara dan Tim Charlie Basarnas bertolak menuju Provinsi Dyarbakir, sekitar 550 km dari Provinsi Hatay untuk mencari keberadaan 2 WNI yang tidak ada kabarnya sejak gempa mengguncang Turki pada 6 Februari 2023./Dok. KBRI Ankara

Bisnis.com, JAKARTA - Rumah Sakit Lapangan Indonesia yang dioperasikan oleh Ina-EMT di Kota Hassa, Hatay, Turki diserbu lebih dari 325 pasien, pada Minggu (26/2/2023). 

Hal itu terjadi tepat sehari sebelum Ina-EMT secara resmi mengakhiri misi medis daruratnya di Hatay, Turki, pascagempa bumi pada 6 Februari 2023, dan akan kembali ke Indonesia. 

Kabar mengenai akan berakhirnya pelayanan medis oleh Ina-EMT menyebar di masyarakat sekitar lokasi rumah sakit.  Kapasitas harian dari rumah sakit lapangan untuk pasien di wilayah tersebut sebenarnya hanya mampu menampung 150 orang. 

Meski begitu, seluruh dokter dan petugas Ina-EMT tetap melayani para pasien tersebut hingga pukul 21.00 waktu setempat. 

Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal menyatakan bahwa tim medis kedaruratan akan berakhir pada Selasa (27/2/2023). “Petugas dan dokter Ina-EMT memang akan mengakhiri misi medis kedaruratannya secara resmi pada tanggal 27 Februari 2023," katanya. 

Lebih lanjut, pihaknya mengatakan bahwa seluruh rumah sakit lapangan akan dihibahkan ke Kementerian Kesehatan Turki. 

Kemudian tim medis Turki yang akan melanjutkan pelayanan kesehatan tersebut bersama petugas dan dokter hingga 3 bulan mendatang. 

"Namun seluruh rumah sakit lapangan akan dihibahkan kepada Kementerian Kesehatan Turki yang akan melanjutkan operasi dengan petugas dan dokter Turki sendiri hingga 3 bulan ke depan," ujarnya. 

Selain itu, Dubes Iqbal juga mengatakan bahwa ke depannya juga akan menambahkan ambulan dan peralatan medis yang diperlukan.  “Mereka sudah mendata dan akan menambahkan ambulan serta peralatan medis yang diperlukan," lanjutnya. 

Komplek Rumah Sakit Lapangan Indonesia yang akan dihibahkan itu terdiri dari 18 tenda pelayanan milik MDMC Muhammadiyah dan Kementerian Kesehatan serta sekitar 11 tenda pendukung ukuran besar milik BNPB, Kementerian Kesehatan, Polri dan TNI. 

Tim Ina-EMT mulai beroperasi 15 Februari 2023 di Turki untuk memberikan penanganan medis pascagempa di Turki. 

Para petugas dan dokter dari tim Ina-EMT secara resmi akan meninggalkan Kota Hassa, Hatay, pada 28 Februari 2023 dini hari menuju ke Ankara. Setelah dari Ankara, Tim Ina-EMT akan kembali ke Indonesia menggunakan pesawat komersial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper