Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag mengatakan bahwa 184 tersangka termasuk kontraktor konstruksi dan pemilik properti telah ditangkap pada Sabtu (25/2/2023). Penangkapan ini merupakan buntut dari banyaknya bangunan yang roboh akibat gempa bumi beberapa waktu lalu.
Pemerintah mengatakan bahwa lebih dari 600 orang diselidiki atas bangunan runtuh di Turki akibat gempa bumi pada 6 Februari lalu, seperti dilansir dari BBC, Minggu (26/2/2023).
Para ahli selama bertahun-tahun memperingatkan bahwa korupsi dan kebijakan pemerintah membuat banyak bangunan baru menjadi tidak aman.
Saat ini jumlah korban tewas yang dikonfirmasi di Turki dan Suriah akibat gempa bumi kini telah melebihi 50.000 jiwa.
Bozdag membuat pernyataan yang disiarkan televisi dari tenggara Turki, yang menunjukkan penyelidikan meluas selama 2 pekan lalu, pihak berwenang mengatakan bahwa 113 surat perintah penangkapan telah dikeluarkan.
Sesuai laporan dari media Turki, di antara tersangka yang telah ditangkap adalah seorang walikota dari salah satu kota yang dekat dengan tempat terjadinya gempa bumi.
Baca Juga
Adapun lebih dari 160.000 bangunan runtuh atau rusak parah di Turki setelah gempa, menimbulkan pertanyaan tentang dampak bencana alam diperparah oleh kegagalan manusia.
Partai oposisi dan beberapa pakar konstruksi menuduh pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan gagal menegakkan peraturan bangunan dan berusaha mengalihkan kesalahan secara keseluruhan atas bencana tersebut.
Erdogan telah mengakui kekurangannya, tetapi tampaknya menyalahkan nasib atas skala bencana tersebut.
"Hal seperti itu selalu terjadi. Itu bagian dari rencana takdir," katanya saat berkunjung ke wilayah terdampak gempa baru-baru ini.
Kebijakan pemerintah telah memungkinkan amnesti bagi kontraktor yang membelokkan peraturan bangunan.