Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Invasi Rusia, Ini yang Bisa Sebabkan Perang Dunia Ketiga Menurut Dubes Ukraina

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menyebut krisis ekonomi dan invasi Rusia bukan penyebab perang dunia ketiga. 
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di sela-sela diskusi dalam rangka 1 tahun invasi Rusia di Ukraina, Kamis 23 Februari 2023./Bisnis-Asahi Asry Larasati.
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di sela-sela diskusi dalam rangka 1 tahun invasi Rusia di Ukraina, Kamis 23 Februari 2023./Bisnis-Asahi Asry Larasati.

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengungkapkan bahwa krisis ekonomi ataupun invasi Rusia bukan sesuatu yang bisa menyebabkan perang dunia ketiga

Vasyl mengatakan perang dunia ketiga bisa disebabkan perubahan sikap seseorang yang memengaruhi dunia. 

"Saya selalu suka berbicara tentang sifat dunia ini. Ini adalah perang dunia ketiga," tutur Vasyl, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).

Dubes menjelaskan invasi Rusia menyebabkan ekonomi menjadi sulit, bahkan terjadinya krisis di berbagai sektor, mulai dari energi, pangan, logistik, keuangan dan masih banyak lagi. 

"Tapi bukan krisis ekonomi yang menyebabkan perang dunia ketiga, salah satu yang terburuk adalah krisis kebenaran, krisis diplomasi, dan hal ini sudah terjadi sejak perang dunia kedua," lanjutnya. 

Menurutnya, untuk menghindari hal tersebut penting untuk bersatu, memiliki hubungan yang erat negara yang satu dan lain, dan saling mendukung. 

"Sama seperti yang sedang terjadi di Ukraina saat ini, memang ada bencana tapi dengan adanya teman, mereka akan mendukung dan memberikan ukuran tangan untuk membantu agar bisa bertahan hidup," ungkapnya.

Adapun, Vasyl berharap bahwa pemberitaan tidak hanya sekadar korban Ukraina, tapi bagaimana negara ini bisa tetap bertahan hidup secara kreatif di tengah krisis ekonomi dan sifat dunia yang tak terkendali.

Vasyl mengungkapkan di tengah krisis ekonomi, bahwa masyarakat Ukraina sangat kreatif untuk tetap bisa bertahan hidup.

"Ukraina adalah orang-orang yang cukup kreatif sejak awal agresi, saya menemukan angka-angka seperti 200.000 atau 300.000 bisnis baru yang dimulai oleh orang Ukraina sejak Februari lalu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper