Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes Ukraina Apresiasi Jurnalis Indonesia Terjun ke Wilayah Ukraina

Dubes Ukraina memberikan apresiasi kepada jurnalis Indonesia yang berani mengangkat isu kemanusiaan di Ukraina. 
Diskusi dalam rangka 1 tahun invasi Rusia di Ukraina dengan tema Covering War in Ukraine: The View from Indonesian Journalists, Kamis (23/2/2023)./Bisnis-Asahi Asry Larasati
Diskusi dalam rangka 1 tahun invasi Rusia di Ukraina dengan tema Covering War in Ukraine: The View from Indonesian Journalists, Kamis (23/2/2023)./Bisnis-Asahi Asry Larasati

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Vasyl Haminian memberikan apresiasi sekaligus ucapan terima kasih atas keberanian dan dukungan jurnalis Indonesia yang memberitakan situasi terkini di wilayah tersebut. 

Aksi jurnalis turun ke lapangan tersebut dilakukan sebelum memasuki satu tahun perang Rusia-Ukraina.

"Tantangan terbesar selama setahun ini adalah propaganda. Hal ini telah mengotori pikiran dan hati secara mendunia," tutur Vasyl, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2023).

Vasyl mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada jurnalis Indonesia yang berani turun ke area berbahaya secara langsung untuk mengangkat isu kemanusiaan di Ukraina. 

"Media di Indonesia jelas bersama-sama dengan kami untuk memperjuangkan keadilan dan melihat sendiri bagaimana kami bertahan hidup di tengah serangan tanpa henti," tuturnya. 

Menurutnya aksi tersebut pantas mendapatkan apresiasi karena tidak mudah untuk bisa benar-benar merasakan apa yang masyarakat Ukraina rasakan selama setahun.

Jurnalis Tempo Raymundus Rikang bercerita saat melakukan kunjungan ke Ukraina dia melihat sudah terdapat beberapa kota yang ekonominya secara perlahan kembali pulih. 

"Salah satu yang ekonominya mulai pulih itu di kota Lviv, kota yang berbatasan langsung dengan Polandia, karena banyak yang ingin bermigrasi di perbatasan ini restoran dan toko-toko sudah mulai buka, sekalipun tidak seperti jam operasional biasanya," tutur Raymundus, Kamis (23/2/2023).

Tak hanya itu, di daerah tersebut masih terlihat pasar dadakan pada akhir pekan, banyak pedagang menggelar jualannya di jalan-jalan dibeli.

"Berbeda dengan Kyiv yang merupakan ibu kota, daerah ini tentu menjadi target militer Rusia untuk melakukan serangan. Maka, hanya terlihat 1-2 toko saja yang buka untuk membeli susu dan roti," ujarnya.

Raymundus mengatakan bahkan ada beberapa wilayah seperti Bucha dan Chernihiv sudah terlihat kota mati.

"Jangankan toko yang buka, orang saja sudah nyaris tidak terlihat di kota itu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper