Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Departemen Kehakiman Geledah Kantor Calon Presiden AS Mike Pence

Departemen Kehakiman menggeledah kantor advokasi milik bakal calon presiden AS Mike Pence.
Mike Pence./Bloomberg
Mike Pence./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menggeledah kantor advokasi milik bakal calon presiden Mike Pence selama beberapa jam untuk mencari dokumen penting.

Melansir Bloomberg, Sabtu (18/2/2023), penggeledahan dilakukan seminggu setelah agen FBI menemukan dokumen dengan tanda rahasia selama penggeledahan di rumah Pence di Indiana.

Menurut penasihat hukum mantan Wakil Presiden AS itu, pada penggeledahan di kantor advokasi Pence tidak ditemukan dokumen baru dengan tanda rahasia.

Penasihat Pence Devin O'Malley dalam sebuah pernyataan mengatakan, sekitar tiga dokumen yang sebelumnya disunting telah dihapus setelah penggeledahan kantor Advancing American Freedom milik Pence di Washington.

Dokumen dalam binder tersebut diduga terkait dengan persiapan debat kampanye pemilihan presiden AS pada 2020, menurut seseorang yang mengetahui situasi tersebut.

Penggeledahan dilakukan dengan izin dari Pence dan anggota tim hukumnya hadir.

Sebelum menggeledah kantor Pence, FBI juga telah menggeledah kediaman Presiden AS Joe Biden di Delaware.

Pence, calon presiden AS 2024, mengatakan dia bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dan tidak mengetahui bahwa ada dokumen rahasia atau sensitif di rumah atau kantornya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper