Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyampaikan laporan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai apresiasi dari Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terkait bantuan gempa Turki.
Retno mengatakan bahwa Erdogan sangat menghargai atas bantuan Indonesia terhadap penanganan gempa bermagnitudo 7,8 yang mengguncang negara itu pada Senin (6/2/2023). Apalagi, bantuan dari Tanah Air merupakan bantuan pertama yang diberikan dari Negara kawasan Asean untuk penanganan gempa Turki dan Suriah.
"Bapak Presiden [Jokowi] sudah berbicara lewat telepon dengan Presiden Erdogan dan dalam pembicaraan tersebut, Presiden Erdogan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh rakyat Indonesia dan juga Pemerintah Indonesia," katanya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/2/2023).
Lebih lanjut, dia menjelaskan Indonesia juga mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui tim yang juga turut menolong beberapa warga dari negara-negara Asean yang terdampak gempa di Turki dengan mengoperasikan rumah sakit lapangan untuk membantu korban gempa.
Bahkan disebutnya, Pemerintah Indonesia juga mulai menyiagakan helikopter untuk pengiriman logistik bagi korban gempa. Retno mengatakan Kepala Negara juga sudah berkoordinasi dengan tim dari Indonesia yang membantu penanganan gempa di Turki dan Suriah.
"Kami pun terus mendapatkan pembaruan informasi dari waktu ke waktu dari duta besar kita. Jadi, alhamdulillah semua [bantuan] sesuai dengan rencana. Masih akan ada satu kloter lagi [bantuan] yang akan kami kirim untuk Turki dan Suriah," ujarnya.
Baca Juga
Di sisi lain, dia juga menyampaikan kepada orang nomor satu di Indonesia itu bahwa dua warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia akibat gempa di Turki. Dua korban jiwa tersebut merupakan ibu dan anak. Sementara terkait jumlah WNI yang dirawat, hingga saat ini belum dapat dipastikan.
Meski begitu, Retno menegaskan bahwa pihak KBRI di Ankara, Turki, dan Damaskus, Suriah, akan terus secara proaktif membantu para WNI terdampak gempa.
"Ada yang sedang dirawat. Saya harus cek lagi yang dirawat sekarang kondisinya seperti apa. Jadi, dari waktu ke waktu memang terjadi dinamika, dalam arti yang dirawat mungkin sudah sembuh dan sebagainya, tetapi yang dipastikan, yang ingin saya pastikan, adalah bahwa kami berada di lapangan. Kami terus berupaya mencari dan membantu, termasuk KBRI terus memberikan bantuan logistik yang diperlukan oleh para WNI kita," pungkas Retno.