Bisnis.com, SOLO - Rusia sama sekali tidak gentar ketika mendengar Ukraina akan menerima tank Leopard 2 dari sekutu Baratnya.
Padahal, Kremlin saat ini juag sedang darurat tank. Dilansir dari BBC, Rusia telah kehilangan sekitar setengah dari tank terbaik yang mereka miliki dalam setahun sejak menginvasi Ukraina.
Saat ini, militer Vladimir Putin sedang berjuang untuk menggantikannya. Di sisi lain, Ukraina sedang di atas angin, sebab mereka akan segera mendapatkan bantun berupa tank dari AS dan sekutu Baratnya.
Jerman sebelumnya telah melaporkan rencana untuk memasok Ukraina dengan dua batalyon tank Leopard 2, yang setara dengan sekitar 90 kendaraan tempur dalam versi militer Jerman dan 60 dalam versi Ukraina.
Namun baru-baru ini, pemerintah Jerman hanya berencana memasok Ukraina satu batalyon tank Leopard saja. Itupun tidak secanggih yang digunakan oleh militer negara tersebut.
“Setengah batalion (Leopard 2) A6 dan satu batalion A4 akan dipasok. Dan lebih dari 120 Leopard 1A5 akan ditambahkan pada awal tahun depan, yang saya minta agar Anda tidak meremehkannya,” kata Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius seperti dilansir dari Die Welt.
Baca Juga
Ternyata, hal tersebut tidak membuat Rusia gentar. Sebab di kemudian hari, Rusia tak akan lagi melakukan penyerangan lewat darat melalui tank.
Sebaliknya, pasukan Vladimir Putin akan mengalihkan penyerangan melalui udara karena minimnya tank yang mereka miliki.
Pakar kedirgantaraan IISS Douglas Barrie mengatakan Rusia telah berhasil mempertahankan sebagian besar angkatan udaranya.
Bahkan, alutsista udara Rusia mampu beroperasi dari jarak jauh. Ini akan kembali menyulitkan Ukraina karena pertahanan udara negara tersebut disebut kekurangan pasokan rudal udara-ke-permukaan jarak pendek taktis.