Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahfud: Tak Ada Nego untuk KKB Papua, Berantas!

Mahfud MD menegaskan pemerintah tak akan bernegosiasi dengan KKB yang menyandera pilot Susi Air.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melantik anggota KPU dan Bawaslu terpilih pada Selasa (12/4/2022)./Youtube
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melantik anggota KPU dan Bawaslu terpilih pada Selasa (12/4/2022)./Youtube

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menegaskan pemerintah tak akan bernegosiasi dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua yang ingin memerdekakan diri dari Indonesia.

Mahfud menegaskan pemerintah akan terus mempertahankan setiap jengkal wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan, pemerintah akan memberantas kelompok yang ingin mengambil wilayah NKRI.

"Tidak ada negosiasi soal itu dan kami akan mempertahankan serta memberantas setiap yang ingin mengambil bagian secuil pun dari NKRI," jelas Mahfud di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023).

Dia menyatakan, berdasarkan hukum internasional yang berlaku, Papua masih secara sah jadi bagian dari NKRI

Mahfud juga mengakui pilot Susi Air Capt. Philip Mark Mehrtens sedang disandera oleh KKB Papua pimpinan Gianus Kagoya.

Pemerintah, lanjutnya, akan melakukan upaya persuasif ke KKB untuk melepaskan sandera.

"Keselamatan sandera adalah prioritas. Oleh sebab itu pendekatannya persuasuf. Kami persuasif agar bisa bebas dengan selamat, damai, tanpa kisruh, tanpa ribut," jelas mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Di samping itu, pemerintah juga menyiapkan opsi lain untuk menyelamatkan Philip. Meski begitu, dia tak menjelaskan lebih lanjut opsi itu.

"Kami tidak menutup opsi lain untuk melakukan tindakan," ucapnya.

Sebagai informasi, beredar  video dan foto pilot Susi Air di media sosial. Dalam video yang viral, KKB terdengar mengancam militer Indonesia dan Philip.

Menurut salah satu anggota KKB tersebut, penangkapan Philip didasarkan pada keputusan Indonesia yang tidak pernah mengakui Papua Merdeka.

Ia menyebut mata pemerintah Indonesia harus terbuka untuk Papua. KKB mengancam tidak akan melepaskan Philip kecuali tuntutan mereka dipenuhi.

"Hanya kami lepas dengan Papua Merdeka. Kalau tidak, pilot sama-sama mati," ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper