Bisnis.com, SOLO - Saat ini, AS sedang sibuk ribut dengan China soal balon mata-mata. Washington menganggap China telah menyalahi aturan.
Akan tetapi dengan tegas Beijing menolak jika balon yang ditembak AS di Carolina Selatan beberapa waktu lalu adalah mata-mata. Menurut China, itu hanyalah balon cuaca yang gagal fungsi.
Selain balon mata-mata China, AS juga telah menembak beberapa objek tak dikenal lain yang terbang di langit negaranya.
Namun saat AS sedang disibukkan dengan hal tersebut, Rusia diam-diam dapat selundupan sejumlah senjata dari Iran yang bisa meluluhlantahkan Ukraina lagi.
Dilansir dari JP Post, Iran disebut telah menyelundupkan drone canggih ke Rusia untuk digunakan dalam invasi ke Ukraina.
Penyelundupan ini dilakukan dengan menggunakan kapal dan maskapai milik negara. Setidaknya itulah bunyi laporan eksklusif yang dirilis The Guardian kemarin.
Baca Juga
Sebagian besar drone diambil secara diam-diam oleh kapal Iran dari pangkalan dekat Laut Kaspia, tetapi beberapa dikirim ke Rusia menggunakan maskapai penerbangan milik negara Iran.
Setidaknya 18 drone dikirim ke Rusia setelah kunjungan teknisi dan perwira Rusia ke Teheran pada November. Selama kunjungan tersebut, delegasi Rusia memilih enam drone Mohajer-6 dan 12 Shahed 191 dan 129.
Drone Shahed 131 dan 136 telah digunakan oleh Rusia dalam serangan kamikaze. Sementara drone Shahed 191 dan 129 akan kembali masuk ke etalase alutsista Rusia.
Tentu saja ini jadi kabar buruk buat AS. Sebab selama ini, AS akan menjadi salah satu negara yang dimintai bantuan Ukraina jika Kyiv kembali tertekan oleh serangan Rusia.