Bisnis.com, SOLO - Jelang setahun invasi Rusia ke Ukraina, Kyiv dikabarkan telah berhasil memberikan tamparan keras ke wajah Vladimir Putin.
Dilansir dari The Guardian, tamparan yang dimaksud berkaitan dengan jumlah pasukan Rusia yang meninggal.
Laporan menyebut, jumlah tentara Rusia yang meninggal dalam pertempuran bulan ini menjadi yang terbanyak sejak invasi yang dilakukan Rusia pada 24 Februari 2022 lalu
Sejauh ini di bulan Februari, rata-rata 824 tentara Rusia meninggal setiap hari. Ini merupakan data yang dirilis oleh Ukraina.
Meski belum ada validasi tentang data yang dirilis, tapi Kementerian Pertahanan Inggris menyoroti angka tersebut dan menyatakan bahwa data tersebut "kemungkinan besar akurat".
Seperti diketahui, perang besar baru saja terjadi di beberapa wilayah di Ukraina. Serangan besar ini diluncurkan Rusia.
Baca Juga
Pasukan Rusia melontarkan rentetan peluru di kota-kota di Ukraina timur pada Minggu kemarin sebelum melakukan serangan besar untuk menandai peringatan satu tahun perang.
Dalam serangan akhir pekan di Ukraina, pasukan Rusia meluncurkan puluhan rudal dan serangan udara dan lebih dari 90 putaran penembakan dari peluncur roket.
Selain itu, perang besar juga terjadi di wilayah Donetsk, kota Vuhledar dan Maryinka.
Valeriy Zaluzhnyi, panglima angkatan bersenjata Ukraina, mengatakan Rusia melakukan 50 serangan sehari di Donetsk, sebuah wilayah di tenggara Ukraina yang coba diduduki sepenuhnya oleh Moskow.
Meski demikian, serangan inilah yang menjadi penyebab peningkatan angka kematian tentara Kremlin yang dilaporkan belakangan ini.