Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lagi! Militer AS Tembak Jatuh Benda Tak Dikenal di Atas Alaska

Kepala juru bicara Pentagon Brigjen Patrick Ryder mengatakan jet tempur F-22 menembak objek yang seukuran mobil kecil tersebut dengan rudal Sidewinder.
Jet tempur F-16V buatan Amerika Serikat (AS)./Istimewa
Jet tempur F-16V buatan Amerika Serikat (AS)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Jet tempur F-22 Amerika Serikat (AS) menembak jatuh sebuah benda tak dikenal yang terbang tinggi di atas Alaska pada Jumat (10/2/2023).

Dilansir dari Reuters Sabtu (11/2/2023), kepala juru bicara Pentagon Brigjen Patrick Ryder mengatakan jet tempur F-22 menembak objek yang seukuran mobil kecil tersebut dengan rudal Sidewinder.

"Kami tidak tahu siapa yang memiliki benda ini," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby.

Kirby menambahkan arah dan lokasi asal benda itu terbang masih belum diketahui. Perintah tembak jatuh tersebut diumumkan oleh Presiden Joe Biden dari Gedung Putih.

Sebelumnya, jet tempur F-22 AS juga menembak jatuh benda yang diduga sebagai balon mata-mata China di lepas pantai South Carolina setelah terbang selama seminggu melintasi AS dan sebagian Kanada.

Pemerintah China membantah tuduhan tersebut dan mengatakan itu adalah kapal penelitian sipil.

Beberapa anggota parlemen mengkritik presiden karena tidak menembak jatuh balon China lebih cepat. Militer AS telah merekomendasikan untuk menunggu hingga balon tersebut berada di atas lautan karena khawatir akan adanya korban luka akibat puing-puing yang jatuh.

Pentagon dan Gedung Putih menolak untuk memberikan penjelasan rinci tentang objek terbaru tersebut dan hanya mengatakan bahwa objek tersebut jauh lebih kecil daripada balon China.

Para pejabat AS menolak untuk berspekulasi mengenai objek tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang jenis objek apa yang begitu sulit untuk diidentifikasi oleh para pilot dan pejabat intelijen AS yang berpengalaman.

Pentagon mengatakan bahwa benda tersebut pertama kali terdeteksi pada hari Kamis menggunakan radar darat. Pesawat F-35 kemudian dikirim untuk menyelidikinya. Benda tersebut terbang pada ketinggian sekitar 12.190 meter ke arah timur laut, sehingga menimbulkan risiko bagi lalu lintas udara sipil.

Objek tersebut ditembak jatuh di lepas pantai Alaska timur laut di atas perairan teritorial AS yang membeku di dekat perbatasan Kanada. Para pejabat mengatakan bahwa akan jauh lebih mudah untuk mengambil potongan-potongan benda itu dari es dibandingkan dengan balon China yang sebagiannya tenggelam di lautan ketika ditembak jatuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper