Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan memiliki hubungan emosional yang dalam dengan Tanah Gayo sehingga membuatnya mengaku sebagai orang Aceh. Dia bahkan mengaku pernah bekerja di salah satu BUMN di Aceh yang dibubarkan oleh Erick Thohir.
Jokowi bernostalgia ketika memberikan pidato dalam agenda pembagian kredit usaha rakyat (KUR) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Selasa (10/2/2023). Dia menyampaikan cerita saat dirinya menghabiskan awal perjalanan karier di provinsi paling ujung barat Indonesia di mana saat itu dia menetap di Lhokseumawe hingga Bener Meriah.
"Saya ini kan orang Aceh pernah di Lhokseumawe, pernah di Bener Meriah juga," katanya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (10/2/2023).
Menurutnya, ekonomi Aceh jauh lebih bergeliat berpuluh-puluh tahun lalu. Penyebabnya , saat itu masih banyak sekali pabrik-pabrik berdiri kokoh di Aceh.
Tidak hanya itu, orang nomor satu di Indonesia ini juga menuturkan industrialisasi berjalan dengan sangat baik di Aceh saat dirinya masih berkarier di sana. Kemudian, disebutnya, potensi ekonomi lain di Aceh pun banyak. Mulai dari perdagangan, perikanan, hingga pertanian.
"Saya sangat tahu bahwa potensi di Aceh besar. Baik perdagangan, perikanan, nelayan, perkebunan, semua ada di sini. Industri besar itu banyak sekali dulu, tetapi sejak 2005 tutup, itu ada AF, PIM, KKA," kenangnya.
Dia melanjutkan, pabrik-pabrik padahal mempunyai potensi membuka lapangan kerja yang sangat banyak bagi masyarakat Aceh. Sayangnya, akibat kehabisan gas, Kepala Negara pun menyebutkan pabrik-pabrik di Aceh perlahan tutup satu per satu pada 2005.
"Karena gas habis tutup semua. Wong pabrik gede-gede, tutup semua. Kalau tutup semua artinya apa? PHK semuanya. Kalau PHK semuanya apa artinya? Uang yang beredar di masyarakat ini jadi berkurang. Karena ekonomi akan tumbuh kalau sebuah daerah itu peredaran uangnya semakin banyak," tuturnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengenang di masa-masa jaya Aceh, dirinya berkarier di PT Kertas Kraft Aceh (KKA) yang merupakan salah satu BUMN legendaris asal Aceh.
Tidak hanya itu, dia melanjutkan kisah jayanya perusahaan tempat dia bekerja dan juga pabrik-pabrik lainnya di masa lampau. Sorot mata dari pria berumur 61 tahun ini terlihat hidup mengisahkan memori tentang Aceh yang sangat lincah dan ekonominya bergerak pesat.
"Dulu saya bekerja di PT Kertas Kraft Aceh. Tahun 1985, 1986, 1987, 1988. Semua ini hidup. Ekonomi Aceh juga kelihatan gerakannya dulu," tandasnya.
Sekadar informasi, Pemerintah melakukan pembubaran KKA, ditetapkan melalui Keputusan Pemegang Saham pada tanggal 11 Maret 2022. KKA juga diketahui telah berhenti beroperasi sejak tahun 2008.