Bisnis.com, JAKARTA - Moskow sedang mempersiapkan serangan baru pada 24 Februari 2023, saat peringatan setahun invasi Rusia, kata Oleksiy Danilov, Sekretaris Dewan keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina.
"Sekarang mereka sedang mempersiapkan aktivasi maksimum ... dan mereka percaya bahwa pada peringatan itu mereka harus memiliki beberapa pencapaian," kata Danilov di Radio Svoboda melansir Channel News Asia, Sabtu (28/1/2023).
"Bukan rahasia lagi bahwa mereka sedang mempersiapkan gelombang baru pada 24 Februari, seperti yang mereka katakan sendiri," katanya.
Menurut Institute for the Study of War yang berbasis di Amerika Serikat (AS) pasukan Rusia mungkin terlibat dalam serangkaian serangan untuk membubarkan, mengalihkan perhatian pasukan Ukraina dan menetapkan kondisi untuk meluncurkan operasi".
Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan Hari Peringatan Holocaust Internasional pada Jumat (27/1/2023) untuk menyerang Ukraina, dan menyebut orang-orang di Ukraina sebagao "neo-Nazi" untuk membenarkan invasi yang telah berlangsung selama 11 bulan.
"Melupakan pelajaran sejarah mengarah pada pengulangan tragedi yang mengerikan," kata Putin.
Baca Juga
"Melawan kejahatan itulah tentara kita dengan berani bertempur," katanya.
Tetapi di Polandia, sekitar 3 juta orang Yahudi dibantai selama Perang Dunia II, para pejabat menuduh Rusia mengabadikan pemikiran Nazi.
"Pada peringatan pembebasan kamp kematian Nazi Jerman Auschwitz-Birkenau, mari kita ingat bahwa di Timur, Putin sedang membangun kamp-kamp baru," kata Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki di Facebook.
"Solidaritas dan dukungan yang konsisten untuk Ukraina adalah cara efektif untuk memastikan bahwa sejarah tidak menjadi lingkaran penuh," tambahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menandai Hari Peringatan Holocaust dengan mendesak dunia untuk bersatu melawan ketidakpedulian dan kebencian.
"Hari ini, seperti biasa, Ukraina menghormati periingatan jutaan korban Holocaust. Kami tahu dan ingat bahwa ketidakpedulian membunuh bersama dengan kebencian," katanya.