Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Peran Tank Leopard Era SBY, Pemicu Militer RI Naik Kelas

Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pernah membuat militer RI naik kelas dengan mendatangkan tank Leopard buatan Jerman.
Indonesia punya tank Leopard buatan Jerman.
Indonesia punya tank Leopard buatan Jerman.

Bisnis.com, SOLO -  Tank Leopard 2 menjadi bahasan yang menarik belakangan ini. Hal tersebut lantaran Jerman tak kunjung memberi izin Ukraina untuk memboyong salah satu alutsista terbaik mereka ini.

Alasannya sederhana, yakni karena Jerman punya prinsip. Jerman enggan memberikan tank ke Ukraina karena posisi anti-militerisme yang mereka adopsi sejak Perang Dunia II.

Menyusul beragam tekanan yang diberikan oleh sejumlah sekutu Baratnya, Jerman tampaknya akan segara melunak dengan menyetujui 300 tank Leopard 2 yang diminta Ukraina.

Bahkan mereka sudah mengizinkan Polandia, yang memiliki banyak tank Leopard 2, untuk mengirim alutsista tersebut kepada Kyiv. Meski pada dasarnya, Jerman juga masih berhati-hati dalam mengambil keputusan selanjutnya.

Bicara soal tank Leopard, militer Indonesia boleh berbangga. Saat Ukraina masih bermimpi, RI sudah punya 100 lebih tank jempolan buatan perusahaan Jerman ini.

Dilansir dari situs Kemenhan, RI memiliki Leopard 2A4 sebanyak 42 unit dan 61 unit Leopard 2RI yang jauh lebih canggih dan telah disesuaikan dengan kebutuhan medan tempur di tanah air.

Tak dapat dipungkiri jika 103 tank Leopard ini membuat militer Indonesia naik kelas dan ditakuti oleh musuh, setidaknya untuk pertempuran darat.

Bahkan pada tahun 2019, Indonesia masuk ke posisi ke-16 negara dengan kekuatan militer terbesar menurut Global Fire Power.

Siapa sosok yang berjasa membawa Leopard ini ke RI? ialah Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan Presiden keenam RI.

Selama menjabat sebagai Presiden sejak 20 Oktober 2004 sampai 2014, SBY bisa dikatakan telah berhasil membuat militer RI naik kelas dengan membawa sejumlah alutsista baru.

Selain Leopard 2, adapula 8 unit meriam artileri 105mm bermerk KH178 untuk 2 batalyon dan 18 unit kaliber 155m untuk 1 batalyon dikenal dengan sebutan KH179 semuanya made in Korsel.

Kemudian 18 unit KH179, 12 Pesawat coin Super Tucano, 8 Jet tempur F16 blok 52, 4 UAV Heron, 2 Pesawat angkut berat Hercules, 5 Pesawat angkut sedang CN295, 6 Helikopter serbu Cougar, 20 Helikopter serbu 412EP, 4 Radar, 11 Heli Anti Kapal Selam, 3 Kapal Korvet Bung Tomo Class, 3 Kapal Cepat Rudal 60m PAL, 3 LST, 2 BCM, 40 Tank Leopard, 40 Tank Marder, 50 Panser Anoa, 36 MLRS Astross II, 37 Artileri Caesar, sejumlah peluru kendali SAM, sejumlah peluru kendali anti kapal, Simulator Sukhoi dan lain-lain.

Meski demikian dari semua alutsista yang didatangkan ke Indonesia pada era SBY, Leopard 2 menjadi yang paling kontroversial. Mengapa?

Kontroversi tank Leopard di era SBY

Sejumlah kontroversi muncul bahkan saat tank Leopard 2 masih dalam rencana. Penolakan demi penolakan dilayangkan oleh beberapa pihak.

Alasan utama penolakan yang terjadi karena pembelian alutsista ini dianggap buang-buang uang.

Menurut Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, RI mengeluarkan uang besar untuk membeli tank tersebut.

Nilai kontrak pembelian tank berat itu, kata Ediwan, berada di bawah pagu anggaran sebesar US$ 280 juta (kurs tahun 2013).

Selain itu, kontroversi juga terjadi setelah SBY mendatangkan ratusan tank buatan Jerman tersebut.

Dilaporkan jika ratusan tank Leopard yang dibeli Indonesia dari Jerman tersebut "tak layak pakai". Bahkan, PT Pindad harus melakukan perombakan besar untuk memperbaiki tank-tank tersebut.

Namun apapun yang terjadi, tank Leopard 2 yang didatangkan di era SBY membuat militer Indonesia naik kelas. Bahkan tank tersebut saat ini masih jadi kebanggaan TNI AD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper