Bisnis.com, JAKARTA - China akan menghapus persyaratan karantina untuk pendatang dari Hong Kong pada 3 Januari 2023 mendatang.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (26/12/2022), pemerintah China tengah mempertimbangkan sebuah kebijakan yang dikenal sebagai "0 + 3,” yang tidak lagi mewajibkan pendatang asal Hong Kong untuk menjalani karantina selama lima hari dan sebagai gantinya harus berada dalam pengawasan medis selama tiga hari.
"Banyak yang bekerja keras menuju tanggal tentatif 3 Januari," kata pejabat yang berbasis di Beijing, mengacu pada tanggal yang ditargetkan untuk melonggarkan kontrol perbatasan.
Kabar rencana penghapusan persyaratan karantina itu muncul setelah Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee mengatakan bahwa kota itu akan mulai membuka kembali perbatasannya dengan daratan China sebelum pertengahan Januari, guna mengembalikan pengaturan perjalanan lintas batas sebelum Covid-19.
Lee mengatakan timnya akan mengadakan pembicaraan dengan pemerintah kota Shenzhen dan Guangdong untuk merumuskan rencana untuk membuka kembali perbatasan. Pihaknya juga akan membentuk satuan tugas untuk fokus pada masalah tersebut.
Para pejabat tinggi Hong Kong bertemu pada Hari Natal untuk membahas rincian rencana untuk sepenuhnya membuka kembali perbatasan kota dengan daratan China.
Baca Juga
Kepala Sekretaris Administrasi Hong Kong Chan Kwok-ki memimpin pertemuan pertama gugus tugas baru yang menyatukan para menteri dari masing-masing 15 biro untuk membahas masalah operasional.
Seperti diketahui, perbatasan antara Hong Kong dan China daratan telah ditutup secara efektif selama hampir tiga tahun.
Saat ini kuota harian membatasi berapa banyak pelancong yang dapat memasuki daratan dari Hong Kong, dan pihak berwenang daratan juga mengharuskan mereka menjalani karantina hotel setidaknya selama lima hari.
