Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Konteks Pernyataan Luhut Soal KPK Jangan Suka OTT

Luhut menyebut bahwa operasi tangkap tangan (OTT) tidak bagus bagi reputasi Indonesia. Sebaliknya pencegahan perlu dilakukan secara optimal.
Setyo Aji Harjanto
Setyo Aji Harjanto - Bisnis.com 21 Desember 2022  |  07:19 WIB
Konteks Pernyataan Luhut Soal KPK Jangan Suka OTT
Menko Luhut Binsar Pandjaitan di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali pada Minggu (13/11 - 2022). Bisnis/Khadijah Shahnaz.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut operasi tangkap tangan (OTT) KPK tidak bagus untuk negeri.

Luhut pun meminta KPK jangan sedikit-sedikit melakukan penangkapan. Menurutnya, jika digitalisasi di Indonesia dapat berjalan dengan baik, celah korupsi akan tertutup.

"Ya kalau hidup-hidup sedikit boleh, kita mau bersih-bersih amat di surga saja kau. Jadi KPK jangan pula sedikit-sedikit tangkap, ya lihat-lihatlah. Tapi kalau digitalisasi ini sudah jalan tidak akan bisa main-main," katanya, Selasa kemarin.

Adapun pernyataan Luhut disampaikan dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 di Jakarta, Selasa (20/12/2022). 

"OTT, OTT itu tidak bagus sebenarnya buat negeri ini, jelek banget, gitu. Tapi kalau digitalize siapa yang mau melawan kita," kata.

Awalnya, Luhut banyak berbicara soal digitalisasi dan e-katalog. Menurut dia, digitalisasi akan membuat celah korupsi semakin tertutup. "Kalau sudah masuk. Itu uangnya di situ, sudah berapa ribu triliun, apa yang mau dikorupsi lagi," ujarnya.

Luhut juga tak menampik siapapun yang korupsi tapi pasti bakal ketahuan. Namun, dia mendorong penerapan pencegahan yang lebih maksimal di berbagai sektor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

luhut KPK OTT KPK
Editor : Edi Suwiknyo

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top