Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Ukraina di Kherson Tunggu Kepulangan Keluarga dari Tepi Sungai Dnipro

Warga Ukraina di Kherson menunggu orang yang dicintai dalam cuaca yang sangat dingin untuk menyeberang dari tepi Sungai Dnipro yang kini dikuasai Rusia.
Warga Ukraina di Kherson Tunggu Kepulangan Keluarga dari Tepi Sungai Dnipro. Ilustrasi - Militer Ukraina klaim serang pertahanan udara Rusia di Kherson, Rabu (2/11/2022)./Istimewa
Warga Ukraina di Kherson Tunggu Kepulangan Keluarga dari Tepi Sungai Dnipro. Ilustrasi - Militer Ukraina klaim serang pertahanan udara Rusia di Kherson, Rabu (2/11/2022)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak keluarga Ukraina di Kherson pada Minggu (4/12/2022) menunggu orang yang dicintai dalam cuaca yang sangat dingin untuk menyeberang dari tepi Sungai Dnipro yang dikuasai Rusia.

Kherson ialah sebuah kota yang telah direbut kembali oleh Ukraina dari pasukan Rusia pada bulan lalu dan kini masih digempur Rusia.

Para pejabat militer di wilayah Ukraina selatan Kherson pada Sabtu (3/12/2022) memperingatkan bahwa pertempuran di daerah itu berpotensi meningkat. Selain itu, militer Ukraina juga akan mencabut sementara larangan penyeberangan untuk membantu evakuasi warga di wilayah yang diduduki Rusia di tepi timur.

Adapun di bawah amnesti 3 hari yang dimulai pada Sabtu (3/12/2022), warga Ukraina yang tinggal di desa-desa di seberang sungai dapat melintasi Dnipro pada siang hari ke titik yang ditentukan.

Namun, pada hari kedua amnesti yang mendekati akhir, tidak ada satu pun orang yang menyebrang, seperti dilansir dari CNA, Senin (5/12/2022).

Sekitar 20 orang menunggu dengan muram bersama sekelompok tentara dan ambulans di pelabuhan sungai Kherson, diiringi suara tembakan yang terus-menerus terdengar.

Seorang warga Ukraina di Kherson, Olena (40) yang menolak memberikan nama belakangnya untuk melindungi identitas keluarganya, mengatakan dia sedang menunggu putrinya yang berusia 10 tahun.

Pada saat itu, Olena telah melakukan perjalanan ke Jerman untuk bekerja hanya beberapa hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada bulan Februari dan sejak itu dirinya tidak dapat melihat putrinya.

"Aku sudah sembilan bulan tidak bertemu putriku, aku berharap bisa pergi dan menjemput mereka," katanya penuh cemas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper