Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti menilai ancaman resesi dunia pada 2023 dapat menguntungkan Indonesia.
La Nyalla mengakui pelemahan ekonomi dunia yang diprediksi terjadi pada tahun depan dapat jadi tantangan bagi Indonesia. Di sisi lain, ancaman tersebut juga merupakan peluang besar mengingat Indonesia memiliki potensi jadi negara sumber komoditas pangan dunia.
"Untuk menjawab tantangan, Indonesia harus membentuk kekuatan berbagai komoditas pangan yang bisa masuk ke negara-negara lain yang terdampak. Tingginya kebutuhan pangan itu merupakan peluang kita," ucap LaNyalla dalam keterangan tertulis, Minggu (4/12/2022).
Dia mengatakan Bank Indonesia (BI) memprediksi negara besar seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa terjadi pelambatan ekonomi pada tahun depan.
Probabilitas terjadinya resesi di AS sudah mendekati 60 persen, demikian juga di Eropa. Pemicu utamanya adalah harga energi dan bahan makanan yang tinggi, serta kebijakan moneter yang semakin mengetat.
"Di situlah potensi Indonesia menjadi negara penyuplai pangan sangat terbuka lebar. Asalkan pmerintah serius serta didukung dengank ebijakan makro dan mikro," ujarnya.
Baca Juga
Jika pemerintah dapat memanfaatkan peluang itu maka Indonesia akan mampu menjaga pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional. Otomatis juga, Indonesia bisa menghadapi gejolak resesi, sekaligus memiliki basis ekonomi yang kuat.
"Kekuatan ekonomi itu bisa digunakan untuk menarik arus investasi dari negara-negara yang mengalami krisis, karena di masa-masa krisis, investor akan mencari tempat investasi yang lebih stabil,” jelas senator asal Jawa Timur tersebut.