Bisnis.com, JAKARTA — Empat rumah dan satu sekolah dikabarkan rusak akibat gempa 6,4 skala richter yang terjadi di Garut, Jawa Barat. Selain itu, terdapat satu korban luka yang telah mendapatkan perawatan.
Hal itu tercantum dalam laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut terkait kondisi pasca gempa di sana. Gempa mengguncang barat daya Garut pada pukul 16.49 WIB, dengan kedalaman 118 kilometer.
Dalam laporan itu tertulis bahwa terdapat kerusakan yang terjadi di beberapa desa, di Kecamatan Pakenjeng, Garut. Empat rumah dan satu sekolah terdampak oleh gempa 6,4 skala richter tersebut.
Hingga pukul 19.00 WIB, BPBD Garut mencatat bahwa terdapat satu rumah yang rusak di Desa Tanjung Jaya, satu rumah rusak di Desa Cigadog, dan satu rumah rusak di Desa Putrajaya.
BPBD mencatatkan di Desa Jatiwangi Pakenjeng terdapat satu rumah dan bagian dapur di satu sekolah yang rusak. Sejauh ini belum terdapat korban luka maupun jiwa di Pakenjeng, Garut.
“Satu korban luka di Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat,” tertulis dalam laporan sementara BOBD Garut, Sabtu (3/12/2022).
Baca Juga
Sementara itu, berdasarkan laporan sementara Kementerian Sosial, terdapat satu rumah yang mengalami kerusakan di Kecamatan Cisompet, Garut. Kemensos pun melaporkan adanya sekolah yang mengalami kerusakan, sama seperti data BPBD.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa susulan terjadi pada pukul 17.59 WIB. Gempa susulan berkekuatan 2,9 skala richter.
Gempa susulan itu berada di 61 kilometer barat daya Garut atau 7.62 LS, 107.52 BT. Episentrum gempa berada di kedalaman 107 kilometer. Gempa susulan itu berselang 70 menit dari gempa awal 6,4 skala richter yang terjadi pada pukul 16.49 WIB.
Pusat gempa pertama berlokasi di 46 kilometer arah Barat Daya Garut, Jawa Barat dengan kedalaman 118 kilometer. Episentrum gempa susulan lebih jauh dari pusat kota Garut tetapi lebih dangkal.