Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia memastikan bahwa semua rudal dan roket yang diluncurkan oleh pasukannya hanya menyasar ke objek-objek strategis di Ukraina.
Juru Bicara Kemhan Rusia Igor Konashenkov memaparkan bahwa pada tanggal 15 November, angkatan bersenjata Rusia meluncurkan senjata presisi tinggi jarak jauh berbasis udara dan laut besar-besaran terhadap sistem komando dan kontrol militer Ukraina dan fasilitas energi terkait. Target telah tercapai.
"Semua roket yang ditembakkan mengenai target yang ditentukan. Semua objek terpengaruh. Kami ingin menekankan bahwa serangan presisi tinggi dilakukan hanya di wilayah Ukraina dan pada jarak tidak lebih dari 35 kilometer dari perbatasan Ukraina-Polandia," kata Igor, dikutip Kamis (17/11/2022).
Igor menuturkan bahwa roto-foto reruntuhan yang ditemukan di desa Przewoduv, yang diterbitkan pada tanggal 15 November malam di Polandia, secara jelas diidentifikasi oleh para pakar Rusia dari kompleks industri militer sebagai elemen peluru kendali anti-pesawat terbang dari pertahanan udara S-300 sistem Angkatan Udara Ukraina.
Pernyataan oleh berbagai sumber Ukraina dan pejabat asing tentang dugaan “rudal Rusia” yang jatuh di desa Przewoduv merupakan provokasi yang disengaja dengan tujuan untuk memperburuk situasi.
Rusia juga menekankan bahwa selama serangan besar-besaran pada tanggal 15 November oleh senjata presisi tinggi terhadap objek di wilayah Ukraina, tidak ada satu pun serangan rudal yang dilakukan terhadap objek di kota Kyiv.
Baca Juga
"Semua penghancuran yang ditunjukkan oleh rezim Kyiv di daerah pemukiman ibu kota Ukraina adalah akibat langsung dari jatuhnya dan penghancuran rudal anti-pesawat yang ditembakkan oleh pasukan Ukraina dari sistem pertahanan udara Ukraina dan asing yang terletak di dalam kota."
Tanggapan Negara-Negara NATO
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para pemimpin Eropa mendesak kehati-hatian atas penyelidikan rudal yang jatuh di Polandia. Rudal yang diklaim beberapa negara ditembakkan oleh Rusia itu kini diduga rudal nyasar pasukan Ukraina.
Seorang pejabat AS mengungkapkan temuan awal dengan menunjukkan bahwa rudal yang jatuh di Polandia pada Selasa (15/11/2022) malam, bukan ditembakkan oleh Rusia, melainkan rudal yang diluncurkan oleh pasukan Ukraina ke Rusia, tetapi menyasar ke Polandia.
Adapun Biden menegaskan perlunya kehati-hatian dalam menyelidiki pelaku penembakkan rudal ke Polandia tersebut. Biden juga telah mengungkap sebelumnya bahwa tidak mungkin Rusia yang menembakkan rudal tersebut.
"Ada informasi awal yang menentang itu, tapi kita akan lihat," kata Biden, seperti dilansir dari Bloomberg, pada Rabu (16/11/2022).
Jatuhnya rudal di Polandia menewaskan 2 orang di sebuah desa sekitar 6 kilometer (4 mil) dari perbatasan dengan Ukraina pada Selasa (15/11/2022) malam. Pada hari yang sama, Rusia menembakkan rentetan rudal ke infrastruktur Ukraina, menyebabkan pemadaman energi di seluruh negeri.
Kehati-hatiannya juga digaungkan oleh Kanselir Jerman, Olaf Scholz, yang menyerukan penyelidikan menyeluruh terhadap rudal yang jatuh di Polandia tersebut.
Seorang pejabat senior Prancis mengatakan tidak ada yang menginginkan serangan Rusia di luar kendali, hingga kini belum diketahui pelaku dari penembakkan rudal tersebut.