Bisnis.com, JAKARTA – Militer Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara kembali meluncurkan satu rudal balistik jarak pendek (SRBM) ke arah Laut Timur pada hari Rabu (9/11/2022).
Dilansir dari Yonhap, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan pihaknya mendeteksi peluncuran dari suatu daerah di atau sekitar Sukchon, Provinsi Pyongan Selatan, sekitar pukul 15.31 waktu setempat.
Otoritas pertahanan sedang menganalisis rincian terkait termasuk kecepatan rudal, ketinggian dan jarak terbang.
Provokasi terbaru Korea Utara dilakukan saat Amerika Serikat tengah menggelar pemilihan umum sela. Militer Korsel telah menggelar latihan Taegeuk yang disimulasikan komputer sejak Senin.
Pyongyang meluncurkan 35 rudal ke Laut Timur dan Kuning antara Rabu hingga Sabtu pekan lalu sebagai protes terhadap latihan udara gabungan besar-besaran AS dan Korea Selatan, yang disebut Vigilant Storm.
Sementara itu, militer Korsel mengidentifikasi rudal Korut yang terbang melintasi perbatasan maritim de facto dengan Korea Selatan pekan lalu sebagai jenis "SA-5" yang mirip dengan yang digunakan oleh Rusia dalam perang Ukraina.
Baca Juga
Kementerian pertahanan mengumumkan hasil analisis antarlembaga dari puing-puing rudal yang ditembakkan Korea Utara ke selatan pada 2 November melewati Garis Batas Utara (NLL) di Laut Timur.
Puing-puing itu memiliki panjang sekitar 3 meter dan lebar 2 meter, dan dinilai sebagai rudal darat ke udara "SA-5" jika dilihat dari penampilan dan bentuknya.
Sisa misil yang diambil memiliki tulisan Rusia di atasnya, menunjukkan bahwa Korea Utara merakit bagian-bagian impor senjata yang dikembangkan di Era Soviet tersebut. SA-5 diketahui memiliki jangkauan maksimum 260-300 kilometer dan mampu terbang dengan ketinggian maksimum 40 km.