Bisnis.com, JAKARTA - Rusia menyatakan kekecewaannya karena Dewan Keamanan PBB tidak menyetujui rancangan resolusi yaitu gagal melakukan penyelidikan terkait kegiatan laboratorium biologi Amerika Serikat (AS) di Ukraina.
Kabar tersebut diungkap oleh Deputi Pertama Perwakilan Tetap PBB, Dmitry Polyansky di pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Rabu, (2/11/2022).
"Kami sangat kecewa dengan fakta bahwa Dewan gagal menggunakan mekanisme Konvensi Senjata Biologi dan Racun hari ini. Dewan menyatakan bahwa setiap negara anggota Konvensi wajib bekerja sama dalam penyelidikan apa pun yang mungkin dilakukan sesuai dengan ketentuan Piagam PBB atas dasar pengaduan yang diterima," kata Polyansky.
Dia mengatakan bahwa Moskow akan terus melakukan upaya untuk mengungkap semua fakta yang berhubungan dengan kegiatan laboratorium biologi AS di Ukraina.
Meski begitu, pada faktanya Dewan Keamanan PBB tetap tidak menyambut rancangan resolusi Rusia untuk melakukan penyelidikan semacam itu.
"Terlepas dari hasil pemungutan suara hari ini, kami masih memiliki pertanyaan kepada AS dan Ukraina. Berkas yang dilampirkan pada pengaduan kami masih memerlukan penjelasan," lanjutnya, seperti dilansir dari Tass, pada Kamis (3/11/2022).
Baca Juga
Pihaknya juga menegaskan akan berupaya mengungkap fakta lanjutan terkait pelanggaran AS dan Ukraina.
"Kami akan terus bertindak dalam kerangka Konvensi Senjata Biologi dan Racun dan mengambil upaya yang diperlukan untuk mengungkap semua fakta terkait dengan pelanggaran AS dan Ukraina atas kewajiban mereka pada Konvensi, dalam konteks kegiatan laboratorium biologi di wilayah Ukraina," lanjutnya.
Sementara itu, delegasi Barat juga telah merusak proses negosiasi dan memberikan penekanan mengenai rancangan resolusi tersebut.
"Dari mantan mitra Barat hanya poin-poin lama tentang propaganda Rusia dan pernyataan bahwa bukti yang kami berikan diduga tidak cukup berbobot," katanya.
Pihaknya juga menyesali delegasi Barat yang merusak proses negosiasi pada rancangan resolusi Rusia itu.
"Sementara itu, semua kesimpulan itu dibuat sendiri, mendahului temuan Dewan Keamanan PBB. Pada kenyataannya, keputusan penentuan ada di PBB, yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan global. Kami menyesal bahwa rekan-rekan Barat kami hampir menyabotase proses negosiasi pada rancangan resolusi," tambahnya.
Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB menolak rancangan resolusi yang disiapkan oleh Rusia, menyarankan pembentukan komisi untuk menyelidiki aktivitas laboratorium biologi AS di Ukraina.
Rusia dan China memilih dokumen itu, tetapi Inggris, AS, dan Prancis menentangnya. Adapun anggota Dewan Keamanan lainnya, termasuk Albania, Gabon, Ghana, India, Irlandia, Kenya, Meksiko, Norwegia, dan UEA, menahan diri untuk tidak menyetujui dokumen tersebut.