Bisnis.com , JAKARTA - Badan kepolisian nasional Korea Selatan menggerebek departemen kepolisian di Seoul dan distrik Yongsan untuk mengetahui penyebab kejadian Halloween di Itaewon .
Penggerebakan itu dilakukan setelah kepolisian Seoul mengakui lamban dalam bertindak selama berjam-jam, meski sudah menerima 11 panggilan darurat dari pejalan kaki terkait dengan event event Halloween di Itaewon.
Kepolisian nasional Korea Selatan menduga adan kelalaian dari polisi Seoul dan kantor distrik Yongsan atas insiden di Itaewon tersebut.
Adapun tempat orang yang sedang bersukaria merayakan pesta Halloween berubah menjadi tak terkendali pada Sabtu (29/10/2022) malam di sebuah gang sempit dekat Hamilton Hotel, Itaewon.
Badan kepolisian tersebut mengatakan bahwa anggota unit investigasi khusus mengambil dokumen dari Badan Kepolisian Metropolitan Seoul dan kantor polisi Yongsan, kantor distrik, kebakaran dan kantor lainnya.
Pejabat lokal dan polisi setempat telah membuat publik heran karena tidak menggunakan tindakan pengendalian massa atau personel yang memadai saat insiden tersebut.
Kepala polisi nasional, Yoon Hee-keun, juga mengakui bahwa penyelidikan awal telah menemukan bahwa petugas polisi telah lamban merespons panggilan yang memberi tahu pihak berwenang tentang adanya kerumunan di Itaewon.
Yoon menegaskan bahwa polisi telah meluncurkan penyelidikan internal ke dalam penanganan petugas panggilan darurat terkait lonjakan massa di Itaewon pada insiden itu.
Baca Juga
Pihaknya juga telah merilis transkrip dari 11 panggilan yang dilakukan ke hotline darurat 112 polisi oleh pejalan kaki di Itaewon pada hari Sabtu (29/10/2022) malam, seperti dilansir dari The Guardian pada Kamis (3/11/2022).
Adapun panggilan darurat yang pertama dilakukan sekitar pukul 18:30 waktu setempat, 4 jam sebelum insiden Halloween di dekat Hotel Hamilton.
Seorang penelepon yang tak dikenal, yang berada di dekat sebuah toko di gang tersebut memohon kepada polisi untuk mengontrol daerah itu karena terlalu banyak orang.
"Orang tidak bisa turun tapi (orang) juga mendorong dan saya pikir (mereka) bisa terlindas sampai mati," kata penelfon tersebut melaporkan.
Sementara itu, dari 11 transkip panggilan, para penelepon menggunakan kata Korea yang menyampaikan keprihatinan mereka.
Menteri dalam negeri dan kepala kantor darurat Korea Selatan, Wali Kota Seoul dan kepala kantor daerah Yongsan yang mengatur Itaewon, semuanya telah menyampaikan permintaan maaf kepada publik.
Berdasarkan data hingga Rabu (2/11/2022) dipastikan sebanyak 156 orang tewas dan 157 lainnya dirawat karena luka-luka karena terinjak-injak dalam insiden Halloween di Itaewon tersebut.