Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wuhan Kembali Lockdown, Penjualan Daging Babi Disebut Jadi Penyebabnya

Penjualan daging babi disebut sebagai salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Hubei, Wuhan.
Petugas kepolisian dengan alat pelindung diri (APD) berjaga di persimpangan jalan saat lockdown akibat Covid-19 di Shanghai, China, Senin (25/4/2022). Shanghai menjadi pusat wabah Covid-19 terburuk di China setelah kejadian di Wuhan beberapa tahun lalu. Sebanyak 138 Jiwa dilaporkan meninggal dunia pada gelombang kali ini. Bloomberg
Petugas kepolisian dengan alat pelindung diri (APD) berjaga di persimpangan jalan saat lockdown akibat Covid-19 di Shanghai, China, Senin (25/4/2022). Shanghai menjadi pusat wabah Covid-19 terburuk di China setelah kejadian di Wuhan beberapa tahun lalu. Sebanyak 138 Jiwa dilaporkan meninggal dunia pada gelombang kali ini. Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan daging babi disebut sebagai salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Ibu Kota Provinsi Hubei, Wuhan, selama beberapa waktu ke belakang.

Melansir dari The Guardian, Jumat (28/10/2022), dugaan ini muncul setelah pemerintah setempat menemukan satu kasus Covid-19 yang berkaitan dengan rantai pasokan daging babi lokal. Temuan tersebut akhirnya berujung pada penangguhan terhadap penjualan daging babi yang berjalan di beberapa bagian kota di Wuhan.

"Wuhan juga menangguhkan penjualan daging babi di beberapa bagian kota setelah pihak berwenang mengatakan satu kasus Covid telah dikaitkan dengan rantai pasokan daging babi lokal," dikutip dari The Guardian, Jumat (28/10/2022).

Adapun, kebijakan lockdown yang ditetapkan oleh pemerintah Wuhan seusai Presiden Xi Jinping mengeluarkan kebijakan nol Covid-19.

Atas arahan tersebut, pemerintah Wuhan kemudian memerintahkan lebih dari 800.000 orang untuk tinggal di rumah hingga akhir bulan nanti.

Selain Wuhan, Guangzhou juga menjadi kota yang turut menerapkan kebijakan lockdown.

Sejak Kamis (27/10/2022), pemerintah Guangzhou telah menutup lebih banyak jalan dan meminta warganya untuk tidak keluar rumah hingga batas waktu yang ditentukan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper