Bisnis.com, JAKARTA – Suella Braverman kembali menjabat sebagai menteri dalam negeri (mendagri) dalam kabinet Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. Awalnya, kebijakan Sunak ini banyak protes, namun dia dinilai layak memiliki kesempatan kedua untuk jabatan tersebut.
Braverman, mantan Menteri Dalam Negeri Inggris kini kembali diangkat dengan jabatan yang sama di era kepemimpinan Sunak saat ini.
Pengangkatannya sempat mendapatkan protes keras dari anggota parlemen. Penolakan tersebut imbas adanya skandal pada masa lalu yang membuatnya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri Inggris, berupa pelanggaran keamanan yang serius.
Braverman mengundurkan diri di era kepemimpinan Liz Truss karena melanggar kode etik menteri, yaitu mengirim dokumen resmi negara yang dianggap sensitif dari email pribadinya dilansir dari theguardian.
Braverman juga telah mengakui pelanggaran kode etik menteri yang diperbuatnya. Downing Street sebelumnya berbagi proposal imigrasi dengan Menteri Dalam Negeri saat itu, Braverman. Lalu dia mencoba mengirimkannya lagi melalui email ke John Hayes, sesama anggota parlemen Partai Konservatif.
Meski begitu, pengangkatan Braverman untuk kembali menjadi Menteri Dalam Negeri Inggris mendapatkan dukungan dari salah seorang mantan wakil menteri, Baroness Neville-Rolfe.
Baca Juga
Kemudian, mantan menteri Baroness Smith dari Partai Buruh menanyakan kepada para pejabat untuk menyuarakan keputusan Sunak yang menjadikan Braverman sebagai Menteri Dalam Negeri lagi, seperti dilansir dari BBC pada Jumat (28/10/2022).
Atas pertanyaan itu, Baroness Neville-Rolfe pun menjawab bahwa sudah benar membawa Braverman kembali menjadi Menteri Dalam Negeri Inggris.
“Benar untuk membawanya kembali, setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua," kata Baroness Neville-Rolfe yang mendorong rekan-rekannya di parlemen untuk mendukungnya.