Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rishi Sunak, Bankir Berdarah India Kandidat PM Inggris Termuda

Rishi Sunak bakal memecahkan rekor sebagai perdana menteri termuda di Inggris. Dengan status berdarah India akan menambah label orang minoritas terpilih.
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak di London, Inggris, 24 Oktober 2021./Antara-Reuters
Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak di London, Inggris, 24 Oktober 2021./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Inggris kembali memilih Perdana Menteri baru pada hari ini, Senin (24/10/2022), setelah Liz Truss memutuskan mundur dari posisinya karena kontroversi kebijakannya. Rishi Sunak kembali muncul sebagai kandidat pengganti Liz Truss.

Sebelumnya, Rishi Sunak juga bersaing dengan Liz untuk menggantilan posisi Boris Johnson September lalu. Apabila Sunak terpilih, maka dia akan menjadi PM Inggris pertama keturunan India.

Rishi Sunak adalah seorang politikus dari Partai Konservatif yang menjabat sebagai menteri keuangan periode 2020 hingga pengunduran dirinya pada 2022. Saat menjabat, dia menonjol dalam respons keuangan pemerintah terhadap pandemi Covid-19 dan dampak ekonominya.

Sebelumnya, dia menjabat sebagai Ketua Sekretariat Kementerian Keuangan periode 2019 hingga 2020. Sunak pun pernah bertugas di pemerintahan kedua Theresa May sebagai Wakil Sekretaris Parlemen. Ketika Johnson menjadi PM, Sunak diangkat sebagai Kepala Sekretaris Keuangan.

Kehidupan dan Karir Rishi Sunak

Rishi Sunak lahir pada 12 Mei 1980. Dia lahir di Southampton sebagai keturunan Punjabi. Ayahnya bernama Yashvir Saunk dan ibunya Usha Saunk. Ayahnya lahir dan dibesarkan di Kenya, sedangkan ibunya lahir di Tanzania. Mereka bermigrasi dari Afrika Timur ke Inggris pada 1960-an.

Ayahnya bekerja sebagai seorang dokter umum dan ibunya adalah seorang apoteker. Diketahui, Sunak merupakan anak tertua dari tiga bersaudara.
Untuk pendidikan, Sunak bersekolah di sekolah Stroud. Lalu, dia menyelesaikan Magister Business Administration (MBA) di Stanford University pada 2006.

Ketika menempuh pendidikan di Stanford, Sunak bertemu dengan Akshata Murti lalu mereka menikah dan telah dikaruniai dua putri bernama Anoushka dan Krishna.

Diketahui, Akshata adalah putri miliarder India, N.R. Narayana Murthy dan Sudha Murthy. Dia pun berkarir sebagai perancang busana India yang berbasis di Inggris.

Sebelum menjalani karir politiknya, Sunak bekerja sebagai analis untuk bank investasi Goldman Sachs periode 2001 hingga 2004. Kemudian, dia bekerja untuk perusahaan pengelola dana lindung nilai, Children's Investment Fund Management.

Pada November 2006, dia bergabung dengan mantan koleganya di firma hedge fund baru, Theleme Partners, yang diluncurkan pada Oktober 2010 dengan pengelolaan dana US$700 juta.

Sunak pun menjabat sebagai direktur perusahaan investasi Catamaran Ventures, yang dimiliki oleh ayah mertuanya.

Karir Politik Rishi Sunak

Awal karir politik dimulai pada Oktober 2014 ketika Sunak terpilih sebagai kandidat di distrik Richmond (Yorks) mengalahkan Wendy Morton. Pada tahun yang sama Sunak sedang menjabat sebagai kepala Unit Penelitian Black and Minority Ethnic (BME) dari pusat think tank Policy Exchange — berkontribusi menulis laporan tentang komunitas BME di Inggris.

Kemudian, Sunak terpilih menjadi anggota parlemen dari Richmond (Yorks) pada 2015. Saat menjabat, dia mendukung Brexit di referendum keanggotaan Uni Eropa (UE) pada Juni 2016.

Pada tahun yang sama, dia menulis laporan untuk Center for Policy Studies (sebuah think tank Thatcher) yang mendukung pendirian pelabuhan bebas setelah Brexit.

Sunak pun menulis laporan yang menganjurkan penciptaan pasar obligasi ritel untuk usaha kecil dan menengah pada 2017.

Pada tahun yang sama, Sunak terpilih kembali pada pemilihan umum dengan peningkatan mayoritas sebesar 40,5 persen. Kemudian, dia berhasil menduduki posisi wakil sekretaris negara parlemen untuk pemerintah daerah dengan masa jabatan mulai Januari 2018 hingga Juli 2019.

Saat menjabat, Sunak memilih perjanjian penarikan (withdrawal agreement) Brexit PM Theresa May pada kesempatan ketiga. Pun menentang referendum kedua pada withdrawal agreement apa pun.

Menteri Keuangan Kaya Stimulus

Kemudian ketika Boris Johnson terpilih sebagai PM pada 2019, Sunak diangkat menjadi Ketua Sekretaris Kementerian Keuangan. Pada Februari 2020, dia dipromosikan menjadi Menkeu sebagai bagian dari perombakan kabinet setelah pengunduran diri Sajid Javid pada hari yang sama.

Sebulan setelah dipromosikan, Sunak langsung berhadapan dengan anggaran pertamanya. Dia mengumumkan pengeluaran tambahan sebesar £30 miliar, dan £12 miliar di antaranya dialokasikan untuk mitigasi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19. Dia pun adalah bagian dari komite menteri kabinet yang harus memutuskan pandemi.

Kemudian, Sunak mengumumkan £330 miliar dalam bentuk dukungan darurat untuk bisnis sebagai tambahan skema cuti bagi karyawan. Ini merupakan cara pertama Pemerintah Inggris dalam menciptakan skema retensi karyawan.

Dia pun meluncurkan rencana untuk pengeluaran £30 miliar lebih lanjut yang mencakup stamp duty holiday, pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sektor perhotelan, skema Eat Out to Help Out, dan bonus retensi pekerjaan untuk pemilik usaha di Juli. Kebijakan ini dikeluarkan untuk mendukung dan menciptakan lapangan kerja di industri perhotelan.

Skema ini juga mensubsidi £849 juta untuk makanan. Namun, sebuah studi di University of Warwick menyimpulkan bahwa skema tersebut berkontribusi pada peningkatan infeksi Covid-19 mencapai 8--17 persen.

Di sisi lain, Sunak memiliki skor kepuasan tertinggi dari setiap Kanselir Inggris sejak Denis Healey dari Partai Buruh pada April 1978 di jajak pendapat Ipsos MORI pada September 2020. Sejak Healey pada 1974, Sunak adalah kanselir pertama yang menaikkan tarif pajak perusahaan sejak itu.

Kemudian, Sunak mengundurkan diri sebagai menteri keuangan pada 5 Juli 2022 dan mengumumkan dirinya pada 8 Juli 2022 akan maju sebagai kandidat dalam pemilihan kepemimpinan partai Konservatif untuk menggantikan Johnson.

Rishi kemudian menjadi pesaing utama Liz Truss, namun dia kalah suara dan harus merelakan posisi PM kepada Liz September lalu.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper