Bisnis.com, SOLO - Xi Jinping kembali terpilih sebagai pemimpin China untuk kali ketiga pada 23 Oktober 2022.
Meski demikian ada yang menarik dari periode ketiga Xi Jinping sebagai pemimpin China kali ini.
Badan tertinggi Partai Komunis China tidak akan memiliki anggota perempuan untuk pertama kalinya dalam 25 tahun.
Negara berpenduduk terpadat di dunia itu akan diperintah oleh 24 anggota Politbiro yang secara eksklusif terdiri dari laki-laki selama lima tahun ke depan, dalam susunan pemain yang diumumkan Minggu.
Bloomberg menyebut jika ini menandai kemunduran besar dalam representasi gender ketika Presiden Xi Jinping merobek norma-norma kepemimpinan Partai Komunis.
Namun ini tak sepenuhnya salah Presiden Xi. Hal tersebut lantaran Sun Chunlan, satu-satunya wanita yang duduk di Politbiro sebelumnya, telah pensiun.
Baca Juga
Setelah Sun Chunlan pensiun, tak ada lagi wanita yang ditunjuk untuk menempati salah satu Politbiro di susunan anggota Partai Komunis tersebut.
Meski demikian, kritik deras juga datang kepada Xi Jinping. Salah satunya berasal dari profesor dari Universitas Toronto, Lynette Ong.
“Ini menunjukkan Xi jauh lebih tertarik untuk mengkonsolidasikan basis kekuatannya dengan menempatkan Politbiro dengan anak didik dan pendukungnya daripada memberikan perwakilan perempuan,” kata Lynette Ong.
Di sisi lain, Xi Jinping mengamankan masa jabatan ketiga yang bersejarah sebagai pemimpin China.
Jabatan ketiganya ini membuatnya menjadi pemimpin negara yang paling kuat sejak Mao Zedong.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh partai dengan tulus atas kepercayaan yang telah Anda berikan kepada kami," kata Xi kepada wartawan di Balai Besar Rakyat Beijing setelah pemungutan suara tertutup diumumkan.