Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rangkuman Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-236: Brutal, Rusia Terus Hantam Ukraina

Rusia terus menyerang Kyiv, Ukraina sehingga membuat aliran listrik di daerah tersebut terputus.
Petugas darurat Ukraina bekerja di sisi rumah sakit bersalin yang rusak akibat penembakan di Mariupol, Ukraina, Rabu (9/3/2022). Serangan Rusia telah merusak parah sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung./Istimewa
Petugas darurat Ukraina bekerja di sisi rumah sakit bersalin yang rusak akibat penembakan di Mariupol, Ukraina, Rabu (9/3/2022). Serangan Rusia telah merusak parah sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Invasi yang digencarkan oleh Rusia terhadap Ukraina di hari ke-236 masih terus berlanjut. Gelombang ledakan baru dilaporkan terjadi di beberapa kota di Ukraina, sehari setelah Rusia melancarkan serangan pesawat tak berawak di beberapa kota di Ukraina.

Pasukan Rusia bahkan melakukan serangan udara ke fasilitas energi Ukraina pada hari Selasa (18/10/2022).  Hal ini menyebabkan adanya beberapa ledakan di daerah utara Kyiv, yang memiliki pembangkit listrik tenaga panas.

Dikutip dari Guardian, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Kyrylo Tymoshenko mengatakan bahwa telah terjadi tiga peristiwa serangan Rusia terhadap fasilitas energi.

Wali Kota Vitali Klitschko menyebut bahwa seorang saksi mata melihat secara langsung asap tebal yang membumbung ke langit, serangan itu diduga mengarah ke infrastruktur penting di Kyiv utara. 

Namun tidak ada pejabat yang mengatakan apakah pembangkit listrik termal telah terkena serangan atau tidak. Selain itu, mereka juga tidak memberikan rincian korban.

Tidak lama sebelum pukul 09.00 pagi waktu Kyiv, pemogokan telah dilaporkan oleh pihak berwenang di Kryvyi Ri, Dnipro, Kharkiv dan Mykolaiv.

Di wilayah Mykolaiv, serangan yang digencarkan oleh Rusia itu menghancurkan sebuah sisi gedung apartemen. Setidaknya satu orang dikabarkan tewas dalam peristiwa itu. 

Sementara itu, di Dnipro serangan menargetkan infrastruktur energi. Kyrylo mengatakan bahwa peristiwa ini menyebabkan kerusakan serius.

Republik Rakyat Donetsk (DPR) yang memproklamirkan diri di Ukraina timur, mengeluarkan update terkini di mana mereka mengklaim bahwa terdapat sebanyak 34 bangunan perumahan dan tujuh fasilitas infrastruktur sipil rusak. 

Kemudian terdapat pula setidaknya tiga orang tewas dan 14 warga sipil yang terluka, akibat  penembakan yang dilakukan oleh angkatan bersenjata di beberapa daerah yang diklaim telah diambil alih oleh DPR. Donetsk menjadi salah satu dari empat wilayah kependudukan Ukraina yang telah diklaim oleh Rusia.

Secara lebih lanjut, berikut update rangkuman perang Rusia vs Ukraina, Selasa (18/10/2022):

- Rusia meningkatkan serangan di seluruh Ukraina

Pada hari Senin (17/10/2022) serangan Rusia menewaskan empat orang dan menyebabkan putusnya aliran listrik dalam serangkaian serangan pesawat tak berawak kamikaze di ibu kota. 

Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmygal mengatakan bahwa Rusia melancarkan lima serangan di Kyiv. Selain itu terdapat pula  serangan terhadap fasilitas energi di Sumy dan di daerah Dnipropetrovsk tengah yang mematikan aliran listrik ke ratusan kota dan desa.

- Ukraina mengumumkan lebih dari 100 tahanan telah ditukar dengan Rusia

Ukraina berhasil menukarkan lebih dari 100 tahanan wanita dengan Rusia  setelah hampir delapan bulan perang.

“Semakin banyak tahanan Rusia yang kita miliki, maka semakin cepat kita dapat membebaskan pahlawan kita. Setiap tentara Ukraina, setiap komandan garis depan harus mengingat ini,” kata Zelensky, dikutip dari The guardian, Selasa (18/10/2022).

- Pasukan Ukraina semakin mendekat ke kota besar Kherson, tepat di bagian utara Krimea

Kherson merupakan salah satu dari empat wilayah di Ukraina yang baru saja diklaim telah dicaplok Rusia.

- Menteri Luar Negeri Ukraina meminta Uni Eropa untuk memberikan sanksi kepada Iran.

Uni Eropa diduga memberikan Rusia drone kamikaze yang menewaskan sedikitnya empat warga sipil di Kyiv pada hari Senin kemarin.

- Uni Eropa telah setuju untuk membuat misi untuk melatih 15.000 tentara Ukraina.

 Hal ini akan memberikan tambahan sekitar  500 juta euro untuk membantu membeli senjata. Pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa berhasil menyetujui misi pelatihan selama dua tahun. 

Ini akan melibatkan pasukan Uni Eropa yang akan memberikan pelatihan dasar dan khusus untuk tentara Ukraina, di Polandia dan Jerman.

Para pejabat berharap misi tersebut akan diperkirakan menelan biaya sebesar 107 juta euro. Rencananya misi ini akan dilakukan pada pertengahan November.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ileny Rizky
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper