Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Rusia memberikan pernyataan usai pesawat militer SU-34 yang membawa bom miliki militernya menghantam gedung apartemen di Yeysk, dekat perbatasan Rusia-Ukraina.
Dikutip dari The Guardian, Selasa (18/10/2022) jet tempur Rusia membakar habis bangunan setelah lepas landas di pangkalan udara Yuzhny di dekatnya.
Hingga saat ini, korban tewas tercatat sebanyak 13 orang, termasuk tiga anak-anak. Adapun, penyebab kecelakaan pesawat tersebut ialah kebakaran pada mesin yang digunakan untuk menyerang pesawat lain.
Menurut Rusia, pesawat tersebut tengah melakukan latihan penerbangan dan membawa muatan ledak. Kedua pilot yang merupakan militer Rusia berhasil lolos dari jet sebelum menabrak gedung.
Dalam sebuah cuplikan video, terlihat setidaknya 5 lantai dari gedung di permukiman tersebut dilalap api. Di sisi lain, setidaknya satu pilot terlontar dari pesawat sebelum terjadi tabrakan.
Sementara itu, menurut Kantor Berita Rusia Tass mengatakan mayat-mayat ditemukan di bawah puing-puing. Kementerian kesehatan negara mengkonfirmasi tambahan 19 orang menderita luka-luka akibat kecelakaan.
Kecelakaan itu terjadi pada hari yang sama ketika Rusia melancarkan serangan udara berkelanjutan terhadap Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya dalam upaya menonaktifkan jaringan energi mereka dan membuat jutaan warga sipil kehilangan pemanas atau listrik.
Adapun, menurut media Rusia Bell, pesawat di Yeysk ini adalah jet militer Rusia ke-10 yang jatuh sejak Rusia meluncurkan invasi pada Februari. Mayoritas adalah pesawat serang dan pesawat angkut, termasuk dua SU-34 pada bulan lalu.
Kecelakaan itu juga menyoroti ketegangan perang 8 bulan di mesin militer Rusia. Itu terjadi hanya beberapa hari setelah beberapa tentara melepaskan tembakan ke sebuah kamp pelatihan di wilayah Belgorod.