Bisnis.com, JAKARTA – Kecelakaan jet tempur Rusia di daerah Kota Yeysk yang berbatasan dengan Ukraina menelan korban tewas menjadi 13 orang.
Dikutip dari TASS, Selasa (18/10/2022), Kementerian Kedaruratan Rusia menyebut, bahwa kecelakaan terjadi di lokasi permukiman pada Senin (17/10/2022).
Jumlah korban tewas bertambah setelah tim penyelamat mencari para korban di antara puing-puing bangunan yang terbakar.
"Penyelamat telah menyelesaikan pembersihan puing-puing. Sepuluh mayat ditemukan selama kegiatan penyelamatan, sehingga jumlah total kematian menjadi 13 orang, termasuk tiga anak-anak. Sembilan belas orang terluka dalam situasi darurat," kata perwakilan kementerian.
Sebanyak 68 orang diselematkan, dan 360 orang dievakuasi.
Pesawat tempur Sukhoi Su-34 jatuh di Yeysk saat Latihan militer setelah salah satu mesinnya terbakar. Pesawat ini adalah pesawat pengebom.
Kecelakaan terjadi saat pesawat lepas landas untuk melakukan penerbangan latihan dari lapangan terbang militer Distrik Militer Selatan.
Akibat mesin terbakar, bahan bakar tumpah dan menyebar sehingga api menyala dan membakar lima dari sembilan lantau rumah tempat tinggal di lokasi kejadian.
Para pilot pesawat temput pun terlontar.
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan untuk memberi semua bantuan yang diperlukan kepada para korban darurat.
Tidak ada ledakan setelah jet tempur Su-34 jatuh di halaman sebuah bangunan perumahan di Kota Yeysk di Rusia selatan, kata Menteri Kedaruratan Rusia Alexander Kurenkov kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).
"Jet menabrak rumah saat jatuh dan berhenti dengan bahan bakar tumpah selama kerusakan. Tidak ada ledakan seperti itu," katanya, menambahkan bahwa api muncul sebagai akibat dari penyebaran bahan bakar.
Sebelumnya dikabarkan, pesawat militer Rusia jatuh pada Senin (17/10/2022) di daerah pemukiman Yeysk, sebuah kota di Rusia barat daya dekat perbatasan dengan Ukraina. Setidaknya empat orang tewas.
Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap bahwa insiden tersebut tidak hanya menewaskan empat orang, tetapi juga terdapat 25 korban lainnya yang turut dibawa ke rumah sakit.
Gubernur regional, Veniamin Kondratyev menyampaikan bahwa api muncul dari pesawat militer tersebut juga menyambar sebuah bangunan perumahan sembilan lantai, dan telah dipadamkan.
Oksana, seorang penduduk setempat mengatakan bahwa daerah itu telah ditutup. Ia mengatakan dirinya terjebak dalam lalu lintas saat dia mendengar kabar tersebut.
"Mungkin ada ledakan. Semuanya terbakar di dalam. Ada asap," kata Oksana, seperti dilansir dari Channel News Asia pada Selasa (18/10/2022).