Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Bergaya Hidup Mewah, Jokowi: Penyebab Kepercayaan Publik Turun

Menurut Jokowi, persoalan sepele itu justru menjadi salah satu penyebab kepercayaan masyakarat kepada Polri terus terkikis.
Polisi Bergaya Hidup Mewah, Jokowi: Penyebab Kepercayaan Publik Turun / ANTARA/Indra Arief
Polisi Bergaya Hidup Mewah, Jokowi: Penyebab Kepercayaan Publik Turun / ANTARA/Indra Arief
Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sering menerima laporan terkait gaya hidup mewah anggota Polri.
 
Menurut Jokowi, persoalan sepele itu justru menjadi salah satu penyebab kepercayaan masyakarat kepada Polri terus terkikis. 
 
Jokowi menyebut kehidupan pribadi anggota Polri bak 'surat kabar' bagi masyarakat. Di mana publik akan mengetahui aset mewah para anggota Polri, tak hanya mobil atau motor, tetapi hingga sepatu dan baju yang mereka gunakan.  
 
"Saya terlalu banyak mendapat laporan, sehingga kembali lagi ke gaya hidup, urusan kecil-kecil tetapi bisa menganggu kepercayaan terhadap Polri," terang Jokowi kepada anggota Polri, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet, Sabtu (15/10/2022). 
 
Untuk itu, Jokowi meminta agar anggota kepolisian lebih menunjukkan kepekaan terhadap kondisi ekonomi global maupun Indonesia.  
 
Sebanyak 66 negara saat ini sudah berada di posisi rentan dan 345 juta orang di 82 negara sudah menderita kekurangan pangan akut. Dengan demikian, kondisi itu seharusnya menjadi perhatian bagi anggota kepolisian untuk bisa berhati-hati dalam menunjukan kemewahan hidup mereka. 
 
"Masalah gaya hidup jangan sampai di situasi yang sulit ada letupan sosial karena kecemburuan sosial ekonomi. Saya ingatkan untuk rem total masalah gaya hidup," tegas Jokowi. 
 
Sebelumnya, Jokowi secara mendadak memanggil seluruh pejabat Polri untuk hadir ke Istana Negara pada Jumat (14/10/2022). 
 
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin menuturkan, bahwa langkah Jokowi tersebut terkait dengan sejumlah perkara yang mencoreng citra Polri selama beberapa waktu ke belakang. 
 
Menurut Ngabalin, selaku kepala negara, Jokowi kemudian memutuskan untuk memberikan arahan kepada anggota kepolisian agar citra Polri tidak semakin terpuruk. 
 
"Polri sedang tidak baik-baik saja. Sepanjang sejarah di Polri ini [baru] ada peristiwa seperti Ferdy Sambo, kemudian belum selesai ada Kanjuruhan [Stadion Kanjuruhan Malang]. Artinya sebagai Kepala Negara kemudian beliau memanggil mengundang. Lebih intinya itu semacam tukar pikiran, pandangan, arahan, dan nasehat dari Kepala Negara kepada institusi negara," tutur Ali kepada Bisnis, Jumat (14/10/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper