Bisnis.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan ikhbar bahwa awal bulan Rabiul Awal 1444 H jatuh pada Selasa, 27 September 2022, tepatnya dimulai sejak Senin, 26 September 2022, malam.
Ini didasarkan pada kesaksian para perukyat hilal, bulan sabit yang terbit pada tanggal satu bulan Qamariyah. Perukyat dari tiga lokasi, yaitu (1) Condrodipo, Gresik, Jawa Timur; (2) Pekalongan, Jawa Tengah; dan (3) Jakarta Utara.
"Awal bulan Rabiul Awal 1444 H bertepatan dengan Selasa Pahing 27 September 2022 M (mulai malam Selasa) atas dasar rukyah," demikian tertulis dalam Pengumuman Nomor: 029/LF–PBNU/IX/2022 yang dikeluarkan pada Senin (26/9/2022).
Sebagaimana diketahui, Rabiul Awal merupakan bulan ketiga dalam sistem penanggalan Hijriah setelah bulan Muharram dan Safar. Bulan ini kerap juga disebut sebagai bulan Maulid.
Penyebutan itu karena dalam tradisi masyarakat Muslim di Indonesia, bulan Rabiul Awal identik dengan perayaan Maulid Nabi, sebuah momen untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad saw.
Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki dalam kitab Mafahim Yajib an Tushahhah, menjelaskan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan bentuk tradisi yang baik di masyarakat, bukan termasuk bagian dari masalah ibadah yang dipersoalkan keabsahannya.
Baca Juga
Menurutnya, justru kesempatan tersebut merupakan momen efektif untuk mendakwahkan teladan akhlak Rasulullah, serta sejarah kehidupan, perjuangan, bisnis, politik, strategi kepemimpinan, dan cara ibadah Nabi Muhammad. Karenanya, pada bulan Maulid ini, bagus diisi dengan pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, zikir, tahlil, kalimat thayyibah, dan juga sejarah dan perjuangan Rasulullah. Imam al-Suyuthi dari kalangan ulama Syafi’iyyah juga mengatakan, Maulid Nabi merupakan kegiatan positif yang mendatangkan pahala.
Ia menganjurkan pada bulan Rabiul Awal ini, umat Islam meluapkan kegembiraan dan rasa syukur dengan cara memperingati kelahiran Rasulullah, berkumpul, membagikan makanan, dan beberapa ibadah lain.
Amalan lain yang bisa dilakukan yakni membaca riwayat hidup Rasulullah SAW, lantunan sholawat, atau puji-pujian untuk beliau dalam pelbagai karya mulai dari Barzanji natsar, Barzanji nazhom, qasidah Burdah, Syarafal Anam, maulid Diba‘i, dan qasidah lainnya. Lazimnya orang Indonesia sedekah melalui pembuatan berkat.