Bisnis.com, JAKARTA - Hari Rabu terakhir pada bulan Safar atau biasa disebut dengan Rebo Wekasan dipercaya merupakan hari diturunkannya 320.000 macam bencana ke dunia.
Ini tertuang dalam kitab karya seorang ulama masyhur Abdul Hamid Quds berjudul Kanzun Najah was-Surur Fi Fadhail al-Azminah wash-Shuhur.
Dilansir dari NU Online, dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa bencana pertama kali datang ke bumi pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Banyak orang yang mempercayai karya Abdul Hamid Quds, hal itu lantas membuat banyak orang juga meyakini bahwa pada hari Rabu terakhir bulan Safar harus ada amalan yang diperuntukkan menolak bala tersebut.
Ini dijelaskan oleh seorang Ustadzah dari Pondok Pesantren Albaqoroh, Lirboyo, Kediri yang akrab disapa Ning Sheila Hasina. Menurutnya banyak orang yang mempercayai karya Abdul Hamid Quds itu membuat munculnya berbagai amalan-amalan saat rebo wekasan.
"Anjuran salat empat rakaat, dimana setiap rakaat setelah (membaca) al-Fatihah, dibaca surat Al-Kautsar 17 kali, lalu surat al-Ikhlas lima kali, (lalu) surat al-Falaq dan surat an-Nas masing-masing sekali,"papar Ustadzah Sheila pada NU Online.
Setelah salam, dianjurkan untuk berdoa agar dihindarkan dari bala selama setahun penuh. Shalat empat rakaat ini hukumnya sunnah, tidak harus dan tidak diwajibkan dilaksanakan, namun jika dilaksanakan dengan ikhlas dan penuh pengharapan akan mendapat rahmat dari Allah SWT.
Baca Juga
Selain shalat empat rakaat, Ustadzah Sheila juga kerap membagikan ilmunya melalui lama Instagram pribadinya @sheilahasina itu, juga pernah mengunggah amalan berupa menulis tujuh ayat Salamunyang dilakukan saat Rebo wekasan.
Dijelaskannya, tujuh ayat Salamun itu ditulis dalam sebuah piring bersih setelah shalat ashar, untuk dilarutkan dalam air. Tinta yang digunakan harus tinta yang mudah luntur, agar bisa larut dengan air.
Tujuh ayat Salamun itu adalah Surat Yasin ayat 58, Surat as-Saffat ayat 79, ayat 109, ayat 120, dan ayat 130, surat az-Zumar ayat 73, dan surat al-Qadr ayat 5.
Setelah menulis ayat tersebut, tuangkan air secara perlahan sambil diaduk dan membaca shalawat hingga tulisan ayat Salamun tadi larut dengan air. Setelah itu, air tersebut diminum.