Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Laksana Tri Handoko melaporkan pagu anggaran tahun 2023 untuk BRIN. Hingga saat ini, pagu anggaran yang dimiliki oleh BRIN telah mencapai angka Rp6.387.969.063.000.
Handoko menerangkan, anggaran yang telah diajukan BRIN akan dialokasikan untuk dua program prioritas BRIN, yaitu Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta Program Dukungan Manajemen.
"Untuk Program Riset dan Inovasi Iptek akan diberikan sebesar Rp2,24 triliun dan Program Dukungan Manajemen sebesar Rp4,14 triliun," terang Handoko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI.
Adapun, pendanaan terhadap Program Riset dan Inovasi Iptek dibagi menjadi dua fungsi yang berbeda, yaitu fungsi pelayanan umum dan pendidikan.
Untuk fungsi pelayanan umum, BRIN akan menyediakan dana sebesar Rp2,213 triliun dan untuk sisanya sebesar Rp32,8 miliar diperuntukkan bagi Program Riset dan Inovasi Iptek untuk fungsi pendidikan.
Sementara, terkait kegiatan prioritas BRIN, Handoko menyampaikan bahwa pihaknya akan mengedepankan kegiatan riset untuk keperluan program kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca Juga
"Seperti yang dipesankan Presiden Joko Widodo, di tengan fuktuasi harga komoditas global ini kami diminta untuk fokus pada kedaulatan pangan," jelas Handoko.
Program kedaulatan pangan ini akan diawali dengan program konservasi eksitu. Program ini bertujuan untuk menyelamatkan jenis tumbuhan yang telah terancam punah.
Selanjutnya, BRIN akan melakukan utilisasi pemanfaatan biodersivitas Nusantara, khususnya pada berbagai sumber daya genetik yang ditujukan untuk menciptakan berbagai bibit tumbuhan baru.