Bisnis.com, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali menegaskan akan menindak tegas setiap pelanggaran yang dilakukan oleh jajarannya.
Listyo meminta jajarannya untuk saling mengingatkan supaya citra Polri tidak kembali tercoreng. “Ikan busuk tentunya dari kepala, mari kita saling mengingatkan, atasan dengan anak buah, anak buah juga sama menyampaikan ke komandan. Dan itu sah-sah saja, jangan biasakan rekan-rekan saat menerima sesuatu tidak pas rekan-rekan tidak berani menyampaikan,” ujar Listyo Sigit, Senin (12/9/2022).
Kinerja Polri memang sedang mendapat sorotan usai terbongkarnya kasus dugaan pembunuhan berencana yang melibatkan bekas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Akibat kasus itu, kepercayaan publik terhadap insitusi Polri sempat turun secara signifikan.
Listyo menegaskan bahwa pihaknya tidak segan-segan untuk mencopot anggota yang melakukan pelanggaran. "Karena saya sayang dengan 430.000 polisi yang telah bekerja dengan baik dan 30.000 yang juga telah bekerja dengan baik,” imbuhnya.
Pepatah soal ikan busuk dari kepala sebenarnya pernah diucapkan Kapolri dalam sambutannya di acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10/2022).
Awalnya, Kapolri menyebut lulusan Perwira akan menjadi pemimpin di masa depan. Kapolri ingin mereka yang kelak akan jadi pemimpin untuk menguasai segala bidang di lapangan agar tahu masalah serta menjadi solusi yang ada di lapangan.
Baca Juga
“Turun langsung ke lapangan agar tahu apa yang dirasakan masyarakat dan anak buah. Jaga emosi, jangan terpancing. Emosi mudah meledak akan akibatkan perbuatan yang tidak terukur. Apalagi diberikan kewenangan oleh undang undang, maka tindakan tidak tersebut akan berpotensi menjadi masalah,” kata Kapolri dalam arahannya seperti dikutip dari laman resmi Divisi Humas Polri, Rabu (27/10/2021).
Menurut Sigit, pemimpin harus mampu menjadi teladan bagi semua pihak sebagaimana semangat dari lahirnya konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).
Konsep Presisi, menurutnya, baru bisa dirasakan oleh masyarakat dan internal kepolisian apabila benar-benar diimplementasikan dengan baik.
Eks Kabareskrim Polri ini menyayangkan belakangan ini tren positif kepercayaan publik terhadap Polri mengalami penurunan karena adanya sejumlah perbuatan oknum. Kapolri berharap ini menjadi koreksi bagi internal Polri untuk melakukan perbaikan.
“Ada pepatah, ‘ikan busuk mulai dari kepala‘, kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya akan bermasalah juga," ucap Kapolri.