Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan lelang jabatan terbuka untuk mengisi posisi Direktur Jenderal Imigrasi sedang berproses sejak tahun lalu.Tahapan seleksi memasuki proses final, tiga nama disiapkan.
"Nanti 3 nama dibawa ke TPA (Tim Penilaian Akhir). Tinggal proses akhir penentuan 3 besar (nama terpilih)," kata kader PDI Perjuangan ini saat dihubungi, Minggu (11/9/2022).
Pernyataan ini disampaikan Yasonna merespons kekesalan Jokowi soal layanan visa on arrival (VoA) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) di kantor Imigrasi.
Kekesalan disampaikan Jokowi dalam rapat di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 9 September 2022.
Dalam rapat, Jokowi menyebut bahwa banyak keluhan yang masuk mengenai urusan imigrasi, sehingga kalau perlu, kata Jokowi di depan Yasonna, Dirjen Imigrasi dan bawahnnya diganti saja kalau tidak punya kemampuan mereformasi Imigrasi.
Jabatan Dirjen Imigrasi sebenarnya saat ini masih diisi oleh Pelaksana Tugas yaitu Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM Widodo Ekatjahjana.
Baca Juga
Widodo sudah memegang jabatan itu sejak 20 Juni 2021, menggantikan pejabat sebelumnya yang masuk masa pensiun Jhoni Ginting.
Tapi, baru pada 27 Juli 2022, Kementerian Hukum dan HAM mengumumkan seleksi terbuka untuk jabatan Dirjen Imigrasi.
Seleksi ini dapat diikuti oleh seluruh Pegawai Negeri Sipil pusat maupun daerah, prajurit TNI, serta anggota Polri.
Seleksi disampaikan lewat Pengumuman Nomor SEK-KP.03.03-573 tentang Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2022.
Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Komisaris Jenderal Andap Budhi Revianto jadi Ketua Panitia Seleksi.
"Masih berproses," kata Andap saat dihubungi. Andap memimpin Panitia Seleksi yang terdiri dari pihak internal maupun eksternal. Nantinya, hasil Panitia Seleksi inilah yang akan diajukan ke TPA.